Ketua Penggerak PKK sekaligus Duta Stunting Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad meminta para kepala desa memprioritaskan penggunaan dana desa untuk pencegahan stunting dan pelatihan kader posyandu. Hal ini dikatakannya selama mengunjungi pulau-pulau terluar di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) karena melihat kabupaten ini memiliki tingkat prevalensi balita stunting mencapai 27 persen.
Menurutnya, kebiasaan pola makan dan pola asuh menyebabkan stunting, padahal di desa ada banyak pangan lokal yang bisa dikonsumsi keluarga seperti sayur Katuk dan Kelor yang tinggi protein dan serat serta umbi-umbian sebagai sumber kalori juga ikan sebagai asupan gizi anak-anak.
“Ikan kaya Omega 3 yang baik bagi pertumbuhan otak anak. Para orangtua harus rajin memasak ini buat anak. Jangan biasakan memberi makan anak dengan makanan seperti mie instan sebab tidak sehat,” tegasnya
Kunjungan ke MBD, diakuinya telah direncanakan sejak awal tahun karena melihat tingkat prevalensi balita stunting yang cukup tinggi tersebut. Walau menempuh perjalanan panjang menggunakan tumpangan speedboat selama 45 menit dari pantai Tiakor, Pulau Moa, ketika menginjakkan kaki di beranda NKRI di Desa Batumiau dan sekitarnya di Pulau Leti, rombongan disambut meriah warga desa.
Kabupaten MBD memiliki 48 pulau dan secara geografis berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste. Perjalanan selama di MBD, Rabu (30/9/2020), didampingi penjabat Bupati MBD, Melky Lohy beserta para pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten MBD.
”Kedatangan saya sebagai Duta Parenting, juga sebagai isteri Gubernur dan ibunya anak-anak Maluku. Sebagai bentuk kepedulian saya kepada masyarakat MBD, sekaligus bersilaturahmi dan berbagi kasih untuk meningkatkan derajat kesehatan dan memerangi stunting di Maluku”, kata Widya.
Ia berharap, anak-anak MBD, khususnya di Pulau Leti tumbuh menjadi generasi penerus yang membanggakan dan kelak menjadi generasi unggul serta berprestasi.
Di hadapan masyarakat Batumiau dan sekitarnya, Widya menitipkan sejumlah pesan. Kepada ibu-ibu hamil, Widya meminta agar memperhatikan asupan gizi, kebersihan diri, serta rutin memeriksa diri di posyandu dan puskesmas. Kepada para ibu yang mempunyai balita, dia meminta agar rajin mengantarkan anak ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang anak, dan mendapat imunisasi dasar lengkap.
Ia juga mengajak agar masyarakat menjadikan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai gaya hidup. Mengajak masyarakat bersama-sama menjaga diri, keluarga dari penularan dan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Selain mengunjungi langsung posyandu anak-anak balita dan ibu hamil serta puskesmas orang tua, Widya juga berkesempatan memberikan sejumlah paket bantuan kepada masyarakat di salah satu pulau terluar tersebut.
Bantuan yang diberikan antara lain adalah bantuan stimulan modal usaha pengelolaan pangan lokal bagi dua kelompok dasawisma, bantuan alat permainan edukasi kreatif anak bagi lima puskesmas, bantuan alat pengelolaan pangan lokal bagi dua kelompok dasawisma, bantuan paket ikan olahan, bantuan paket balita stunting dan ibu hamil, bantuan bibit-bibit sayuran, paket perlengkapan balita stunting, bantuan KIT Emas, dan bantuan operasional Bunda Parenting bagi PAUD.
Selain mengunjungi pulau Leti, malam sebelumnya Widya juga menghadiri Pertemuan Kordinasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting dan Gizi Buruk di Kabupaten MBD yang berlangsung di Gedung Serbaguna Tiakur. (Sumber; Humas Pemprov Maluku).