AMBON, SPEKTRUM – Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menerapkan kerja 4 jam per hari bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dijajaran Pemerintah Kota Ambon.
Hal ini untuk meminimalisir perceparan penyebaran virus corona.
“Untuk pelayanan umum dijajaran Pemerintah Kota Ambon, saya sudah tegaskan untuk pelayanan jam 10.00 – 14.00 WIT. Setelah itu stop. Sementara untuk Capil, untuk sementara terkait proses administrasi kependudukan, juga agar dihentikan, kecuali ada yang batul betul urgen, ini demi kepentingan kita bersama,”Tandas Wali Kota Ambon, kepada Wartawan, di Balai Kota Ambon, Jumat, (20/3/2020).
Selain memperpendek waktu pelayanan publik, langkah lain yang telah dilakukan, adalah menghentikan aktifitas belajar mengajar siswa/i tingkat PAUD hingga SMP disekolah, dan diterapkan sistem belajar dari rumah.
Dan untuk memaksimalkan kebijakan itu, pihaknya telah meminta Satpol PP untuk melakukan pengawasan melalui grup koordinasi pemerintahan yang ada. Dan meminta untuk para Kades, Raja agar menyamapaikan kepada RT/RW untuk juga melakukan monitor terhadap anak anak tingkat sekolah, agar jangan sampai ada dalam kerumunan.
“Untuk pendidikan, kita sudah rumahkan, tapi itu bukan libur, melainkan belajar dari rumah. Sama halnya dengan Pemerintah. Sementara menyangkut dengan Ibadah, kita juga sudah menghimbau, tapi ini kan terkait dengan kebijakan internal dari tokoh tokoh agama yang ada di kota Ambon,”ucapnya.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus berbahaya tersebut, Wali Kota menegaskan tidak main main dalam menentukan langka langka antisipasi. Termasuk dengan merumahkan beberapa Kepala OPD jajaran Pemkot Ambon, Camat, dan beberapa Lurah serta pegawai Pemkot Ambon yang baru pulang setelah bepergian keluar daerah, seperti Jakarta.
Kadiskominfo, Kabag Pemerintahan, Kadiscapil, Camat dan beberapa Lurah di Kota Ambon, tetap berkantor di rumah.
“Iu kebijakan kita yang dilakasnakan. Kita tidak main main. Termasuk pegawai yang kemarin keluar kota, itu juga dirumahkan sambil Dinas Keaehatan mengadakan pemeriksaan,” kata WaliKota.
Jika ada indikasi, akan ada dalam pengawasan, tetapi sejauh ini, tidak ada indikasi apa apa. Saat ini, pihaknya telah membentuk posko kordinasi terkait penyebaran corona. (S-01)
