AMBON, SPEKTRUM – Setelah satu Anggota DPRD Kota Ambon inisial NP dari fraksi Partai Nasdem terkonfirmasi postif Covid-19, Sekretariat DPRD Kota Ambon menggelar swab massal.
Uji swab itu lebih dikhususkan bagi pegawai Sekretariat DPRD, sementara dari 34 Aleg, baru sebagian yang menjalani swab Jumat kemarin.
Terkait dengan itu Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta, kepada wartawan mengatakan swab tes yang dilakukan di DPRD, karena diketahui ada salah satu Anggota DPRD yang terkonfirmasi positif covid-19. Hal ini sangat perlu dilakukan (swab tes), terhadap seluruh Anggota DPRD maupun pegawai Sekretariat DPRD.
“Kita jalani ini untuk mengantisipasi lebih dini terhadap penyebaran Covid di Kota Ambon. Karena, kalau ada yang positif, tentu kita harus memproteksi diri,” tandas Elly, usai menjalani swab, Jumat kemarin.
Politisi Golkar ini mengaku, Anggota DPRD yang terpapar Covid sementara dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy Kota Ambon. Ia memastikan, Anggota DPRD yang terpapar covid tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
“Semoga yang bersangkutan bisa menjalani masa karantina dengan baik. Dan baru sembilan Anggota DPRD yang menjalani swab tes. Sedangkan untuk pegawai sekretariat seluruhnya telah menjalani swab. Kami harap, semuanya berjalan baik dan hasil swab itu negatif,”harap Toisuta.
Sementara itu, salah satu Anggota DPRD Kota Ambon, Yusuf Wally menambahkan, swab di DPRD Kota Ambon merupakan yang pertama setelah salah satu rekan DPRD terkonfirmasi positif corona.
“Dari 34 Anggota DPRD, memang baru beberapa Anggota yang diswab. Harusnya untuk semua Anggota maupun ASN. Ini mesti jadi contoh bagi masyarakat. Karena dengan swab, kita tahu apakah diri kita sehat atau tidak, sehingga kita bisa antisipasi,”katanya.
Selain swab, kemarin juga telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di kantor DPRD.
Dan swab test massal akan kembali dilakukan pada Senin (hari ini) terhadap 25 Anggota DPRD yang belum menjalani swab.
Sosialisasi Vaksin
Ketua DPRD Kota Ambon, Elly Toisuta meminta, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon masif sosialisasikan vaksin covid-19. Hal ini agar vaksin tersebut dalat diterima oleh masyarakat.
“Di Ambon belum masuk, tapi agar vaksin tidak ditolak oleh masyarakat ketika sudah ada di Ambon, maka penting sosialisasi. Dan harus masif sampai ke tingkat Desa. Karena isunya, ada orang yang lumpuhlah setelah disuntik vaksin. Ini tentu menjadi isu yang harus mendapatkan perhatian serius Pemkot,”ujarnya di Kantor DPRD, Sabtu kemarin.
Untuk itu, Pemkot harus lebih awal memberi tahu soal manfaat dari vaksin tersebut sebelum masyarakat lebih dalam termakan isu soal vaksin covid-19 itu sendiri.
“Selain sosialisasi dan tahapan lainnya, Pemerintah juga perlu menjadi orang pertama dalam penggunaan vaksin. Ini menjadi contoh kepada masyarakat yang kemudian bisa menghindari rasa takut masyarakat dalam pemakaian vaksin covid-19 itu. Artinya kalau Pemerintah duluan, maka masyarakat pun tidak takut,”katanya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Ambon untuk tidak mudah mempercayai isu-isu yang beredar di medsos. Sebab, pemerintah pun tidak mungkin menyakiti masyarakatnya dengan memberikan vaksin yang melumpuhkan Anggota tubuh.
“Masyarakat jangan mudah menelan informasi. Yang pasti, vaksin covid-19 itu sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Pemerintah tidak mungkin membunuh masyarakatnya dengan memberikan vaksin sembarangan,”ujarnya. (S-01)
