AMBON, SPEKTRUM – Maraknya arisan online belakagan diketahui penipuan tampaknya tidak membuat kapok. Pelaku maupun korban tetap saja bermain arisan online. Belum ada efek jera dari sisi hukum terhadap para pelaku.
Praktek ini semakin menjamur. Masyarakat ekonomi tinggi jadi sasaran para pelaku melancarkan aaksi melalui media sosial. Kasus terbaru kali ini diduga melibatkan isteri oknum anggota Kepolisian Resor (Polres) Seram Bagian Barat (SBB). ia kini terjerat kasus arisan online. Pelaku berinisial PDT.
Isteri dari Briptu JR ini diduga telah melakukan tindak pidana penipuan melalui arisan online, hingga merugikan nasabahnya mencapai ratusan juta rupiah. Korbannya berjumlah 10 orang dan tersebar di Jakarta, Papua, Manokwari, Sorong dan Ambon.
Akibatnya PDT harus berurusan dengan pihak Kepolisian Polda Maluku. Ia diadukan oleh para korban ke Mapolda Maluku, akibat arisan yang dilakukan melalui media sosial Facebook illegal, dan telah amembius banyak korban.
“Hari ini (Selasa-red) kita mengadukan pelaku ke Polda Maluku. Tindakannya telah menipu dan membuat kami merugi hingga puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah,” kata Ana Musa salah satu korban kepada, Wartawan, Selasa sore, (07/01/2020).
Menurutnya, kegiatan arisan online ini sudah berjalan sejak Maret 2019 lalu. Namun, sudah puluhan juta, tapi hingga sekarang mereka belum menerima, para korban.
“Jadi, kami semua 10 orang. Tidak satu pun yang kami terima. Biasannya kan goyang, tapi nama kami tidak muncul. Yang muncul orang lain, dan itu orang yang tidak terlibat dalam arisan online itu,” katanya.
Merasa ditipu, para korban ini, mencoba untuk melakukan pendekatan dengan pelaku. Sayangnya, korban yang diketahui berdomisili, di Kayu Tiga, Kecamatan Sirimau, dan juga Perumahan Polres SBB ini tidak berhasil dihubungi, bahkan ditemui. Ia menghilang, hingga kontak personnya juga tidak aktif.
“Kalau saya Rp. 41 juta. Ada juga yang ratusan juta rupiah, kalau rekan saya satunya emas. Rekan-rekan kami yang menjadi korban itu ada di Jayapura, Manukuari, jakarta dan lainnya. Mereka semua korban, jadi kami telah sepakat untuk mempolisikan dia hari ini (Selasa-red). Harapannya, pelaku dapat dijerat secepatnya,” desaknya. (S-01)