Ditengah Pandemi, Suplay Ikan Turun 10 Persen

AMBON, SPEKTRUM – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Abdul Haris mengakui ditengah kondisi pandemi Covid-19 di Maluku, bahkan ditambah dengan perubahan musim, suplay ikan di pasar mengalami penurunan, dibanding periode bulan Maret hingga April 2020 masih stabil.

“Kita sudah masuk musim timur. Kondisi ini membuat terjadi penurunan suplay ikan 5 hingga 10 persen di pasar. Ini karena nelayan sedikit terganggu melaut, sebab beresiko,” jelas Haris kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku.

Haris menambahkan, dengan terjadinya penurunan suplay maka tentunya berdampak pada kenaikkan harga ikan di pasar.

“Mau tidak mau harga ikan ikut naik lima hingga sepuluh persen,” jelas dia.

Faktor penyebab lainnya, kata dia, adalah terjadinya pembatasan perhubungan. Misalnya, untuk pasokan ikan dari luar Pulau Ambon seperti Pulau Buru, Seram, Saparua, Haruku dan sebagainya yang tidak bisa dipasok ke Ambon.

Untuk mengatasi hal itu, lanjut Haris, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku kemudian menghubungi perusahaan-perusahaan ikan yang memiliki kapal pengangkut untuk membantu.

“Dalam situasi ini memang ada edaran dari Kementrian Perikanan dan Kelautan untuk tidak bisa melayani cek fisik kapal dan perijinan. Tetapi dalam kondisi darurat itu diperbolehkan Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan rekomendasi untuk penerbitan ijin dengan cara menggunakan hasil cek fisik tahun sebelumnya, dengan ketentuan tidak terjadi perubahan fisik kapal,” jelas dia.

Dan dari hasil monitoring ke beberapa unit pengelolaan ikan yang memiliki kapal, ternyata kapal-kapal mereka hanya memerlukan perpanjangan ijin, dan secara fisik kapal tidak ada perubahan.

Dengan demikian, dinas dapat mengeluarkan rekomendasi untuk perpanjangan ijin, sehingga kapal-kapal ini dapat membantu memasok ikan dari luar Pulau Ambon.

“Ini tentunya sangat membantu kita dalam distribusi pasikan ikan dari luar Pulau Ambon,” jelas Haris. (S-16)