AMBON, SPEKTRUM – Kelestarian lokasi Gunung Botak Pulau Buru Maluku, hingga steril dari aktivitas penambang liar (illegal), dan peredaran bahan berbahaya mercury, hingga penuntasan kasus besar yakni pembobolan dana nasabah BNI 46 Cabang Utama Ambon, titipan (pesan) khusus mantan Kapolda Maluku, Irjen (Pol) Royke Lumowa, kepada Kapolda yang baru, Brigjen (Pol) Baharudin Djafar.

Selain itu Pers di Maluku, juga diharapkan untuk terus mengawal proses penuntasan dua kasus jumbo itu, serta kasus lainnya yang kini ditangani Polda Maluku, utamanya di Ditreskrimsus Polda Maluku.

“Pertama soal gunung botak, soal Gunung botal ini, dilihat apakah ada oknum oknum yang ada main main, kalau ada disampingkan. Jadi bersihkan internal dulu. Kemudian soal BNI, dan kasus kasus lainnya. Kalian (wartawan) yang harus kawal. Dan untuk Kapolda baru, saya yakin beliau juga orang yang tidak suka melihat pelangaran pelanggaran,”ujar Irjen Royke Lumowa kepada Wartawan, usai memimpin apel pagi di Lapangan Tahapary, Tantui, Ambon, Senin (10/2/2020).

Diakuinya, penertiban tamvang emas Gunung Botak agak susah kalau ada oknum aparat yang bermain di dalamnya. “Untuk itu harus dibersihkan internalnya dulu,”ujarnya.

Demikian pula, lanjutnya, kasus penggelapan dana nasabah BNI Ambon penyidik harus berhati hati dalam menetapkan seseorang menjadi tersangka.

Kesempatan ini, Irjen Royke Lumowa juga menyampaiakan terimakasih kepada masyarakat Maluku, Pemerintah dan pihak pihak yang telah mendukung dirinya dalam kurun waktu 1,5 Tahun menjalankan tugas di Provinsi Maluku.

“Terima kasih sudah mendukung beta selama di bumi Raja Raja ini (istilah bagi Provinsi Maluku), baik Pemerintah maupun media massa,” pungkasnya. (S-01)