Tim Jasa Akui diintimidasi
AMBON, SPEKTRUM – Persoalan internal di RSUD dr. Haulussy Ambon, akhirnya disikapi Komisi IV DPRD Maluku, menyusul pernyataan pengunduran diri dari empat dokter dari Tim Jasa RSUD Haulussy.
Pengunduran diri keempat dokter tersebut lantaran tidak adanya kesepakatan presentase Jasa Pelayanan dengan Direktur RSUD Haulussy, dr. Nazarudin.
Bahkan, secara blak-blakan, dr. Isabella Nikijuluw mengaku dirinya menerima intimidasi dari Ketua Komite Medik, dr. Helfi Nikijuluw.
“Saya sempat bertemu dengan dr. Helfi Nikijuluw dan saya diintimidasi lantaran dr. Helfi bilang jika dirinya baru ketemu Direktur dan direktur orang yang paling berkuasa, jadi kalau direktur minta presentase 2 persen dari Jasa Pelayanan kasih saja,” curhatan dr. Isabella Huliselan saat hadiri rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD Maluku, Rabu (03/08/2022).
Merasa apa yang diperjuangkan dan dilakukan bagi tenaga pelayanan medis di RSUD Haulussy adalah kebenaran maka dr. Isabella menolak.
“Saya katakan, tidak akan lakukan sesuatu yang saya anggap sslah sekalipun itu perintah direktur,” tegasnya.
Dr. Isabella menjelaskan, akar permasalahan yang dihadapi Tim Jasa RSUD Haulussy mulai bergulir setelah akan dilakukan pembayaran Jasa Pelayanan 2021.
Tim Jasa RSUD Haulussy mengambil kebijakan saat akan membayar jasa pelayanan di RSUD Haulussy dengan menyerahkan daftar tandatangan yang mesti ditandatangan seluruh pegawai baik fungsional maupun struktural. Dana yang akan dibagikan sebesar Rp 3,2 miliar.