PIRU, SPEKTRUM – Aksi demo menolak tambang marmer di Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali terjadi. Tetap dilakukan oleh Aliansi Taniwel Raya (ANTARA). Kali ini di Kantor DPRD kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Senin (7/12/2020).
Pantauan Spektrum, tak satupun wakil rakyat menemui para demonstran. Mereka hanya ditemui sejumlah pegawai.
Akibatnya, para demonstran merangsek masuk dan melakukan orasi di ruang sidang utama dan bahkan aksi anarkis dilakukan dengan membanting kursi dan merusak mikrofon di ruang sidang utama.
Sebelum menduduki ruang sidang utama, pendemo sempat melakukan aksi di depan kantor DPRD. Tidak puas, mereka langsung masuk mengelilingi semua ruang sidang fraksi dan akhirnya menuju ruang sidang utama.
Tampak beberapa spanduk dengan berbagai tulisan dibentangkan pada meja sidang diantaranya bertuliskan “Bupati SBB Cocok Main Free Fire”. “Kami Aliansi Taniwel Raya Menolak Keras Masuknya Tambang Marmer di tanah Ulayat Kami”. “Tanah Adat Kamong Gusur, Katong Siap Busur”.
Spektrum mencoba konfirmasi keberadaan para anggota DPRD dan didapati mereka baru pulang dari perjalanan keluar daerah sehingga masih karantina mandiri. Akibatnya ke-30 anggota DPRD tersebut belum berkantor.
Hingga berita ini dipublikasikan, para pendemo masih berada di ruang sidang dan melakukan serangkaian prosesi adat.
Sementara koordinator aksi, Reimond Fridolin Nauwe mengaku kecewa dengan anggota DPRD yang kerap tidak menemui mereka. Padahal mereka ingin menyampaikan sejumlah tuntutan yang akan diberikan kepada DPRD SBB.
Nauwe merasa ada kongkalikong antara DPRD dan Pemkab SBB sehingga sengaja menghilang dari kerumunan massa. ( MG06 )