BULA, SPEKTRUM – Seorang warga Kota Bula diikat di tiang bendera Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikbud-Pora) Kabupaten Seram bagian Timur (SBT). Kadisdikbud-Pora SBT, Sidik Rumalowak membenarkan ada warga diikat di tiang bendera.
Pasalnya, warga berinisial SD diikat di tiang bendera Disdikbud-Pora tersebut, diduga telah mencuri sebanyak 24 sak semen. Warga ini diikat kurang lebih 3 jam lamanya. Dari Minggu, 5 April 2020, sekira pukul 04:30 (Senin dini hari-red) hingga 07:30 WIT, barulah dilepas. Itu dimaksudkan, agar menghindari pemandangan yang kurang elok terjadi di lingkup dinas dimaksud. Kemudian warga tersebut dimasukan ke salah satu ruangan di kantor itu.
Plt.Kadisdikbud-Pora Kabupaten SBT, Sidik Rumalowak saat dikonfirmasi wartawan kemarin membenarkan, adanya peristiwa pengikatan terhadap SD, seorang warga diduga mencuri semen. Namun, terhadap pencurian, Rumalowak tidak mengetahuinya, lantaran telepon genggam miliki Sidik Rumalowak tidak aktif alias mati.
Penjelasan Rumalowak kepada wartawan, bahwa dirinya menerima informasi dari stafnya kalau ada oknum yang diduga mencuri semen dan diikat di tiang bendera. Setelah Rumalowak mendapat informasi tersebut, langsung memerintah staf, agar melepaskan ikatannya dari tiang bendera dan diamankan dalam ruangan kantor tersebut.
“Pagi jam tujuh (sekitar pukul 07:00 WIT-red), pa Rudi ke rumah saya dan memberi tahu kejadian itu, bahwa mereka menangkap pencuri,” ucap Rumalowak.
Ditanya terkait keterlibatan oknum-oknum Dinas Pendidikan atas diikatnya warga yang diduga mencuri semen itu, Rumalowak mengatakan, pihaknya tidak tahu soal indisiden warga yang diikat di tiang bendera tersebut.
“Seng (tidak) tahu. Itu mereka sendiri yang berinisiatif. Sebab dong (mereka) saling curiga atas hilangnya semen di Dinas Pendidikan ini,” serga Rumalowak.
Sedangkan terkait jumlah semen yang diduga berhasil dicuri pelaku pencurian itu sekitar 24 sak semen. Namun sebelumnya dirinya telah menyampaikan jika dirinya tidak tahu-menahu soal peristiwa itu, lantaran handphone miliknya dalam kondisi tidak aktif.
Di lain pihak, rincian dan rentetan banyaknya semen yang hilang beberapa kali, justeru diketahui sang Plt.Kadisdikbud-Pora SBT ini. Sehingga, timbul pertanyaan membingungkan warga, kalau Rumalowak mengetahui peristiwa hilangnya 24 sak semen, sampai peristiwa diikatnya warga di tiang bendera di Dinas Pendidikan tersebut?
“Pertama itu ada 10 sak semen. Kemudian ditambah lagi 8 sak. Setelah itu tambah lagi 6 sak semen,” katanya Rumalowak merincinya.(S13)