AMBON, SPEKTRUM – Persyaratan tentang peralihan status perguruan tinggi yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon ke Universitas Islam Negeri atau UIN, seluruhnya telah dipenuhi oleh civitas akademika kampus berjuluk hijau tersebut.
Kini pihak IAIN Ambon hanya menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat (Pempus). Kapan resmi beralih ke UIN, hal itu sudah menjadi kewenangan penuh Pemerintah Pusat.
Rektor IAIN Ambon Dr. Hasbollah Toisuta M.Ag mengaku, ia bersama pihaknya telah melengkapi berbagai kesiapan yang menjadi persyaratan seputar peralihan status kampus IAIN Ambon menjadi UIN.
“Semua persyaratan tentunya sudah kita penuhi,” kata Dr. Hasbollah Toisuta menjawab Spektrum di Ambon, Rabu (01/07/2020).
Tokoh Perjanjian Malino untuk Perdamaian Provinsi Maluku ini juga mengaku, pihak Pempus telah melaksanakan visitasi terkait dengan peralihan status kampus yang masih di pimpinnya itu.
Menyinggung apa yang menjadi kekurangan hingga proses peralihan statis tersebut prosesnya berjalan tersendat-sendat?
“Pada prinsipnya semua persyaratan yang diminta terkait hal tersebut, telah kita laksanakan atau memenuhinya. Itu artinya, seluruh tahapan sudah selesai,” ujarnya optimis.
Menurut dia, berbagai tahapan yang telah dilakukan IAIN Ambon, sementara masih diproses di Jakarta.
“Kan sudah divisitasi baik oleh Kementerian Agama maupun Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI,” timpalnya.
Untuk itu Dr. Hasbollah berharap, proses selanjutnya di Kemenpan RB dapat ditindaklanjuti secepatnya. Sehingga keinginan Provinsi Maluku memiliki kampus UIN di Ambon, dapat terealisasi. Hal tersebut untuk menjawab disparitas antara wilayah Barat dan Timur Indonesia khususnya di sektor pendidikan.
“Harapan kita supaya proses yang sudah ada di Kemenpan-RB saat ini, segera diproses untuk diteruskan ke Mensesneg guna mendapatkan izin prakarsa,” pungkasnya. (S-14)
