27.2 C
Ambon City
Minggu, 8 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Imbas Corona, Pelabuhan Hunimua-Waipirit Ditutup Untuk Penumpang

AMBON, SPEKTRUM – Untuk sementara Pelabuhan Penyeberangan Hunimua-Waipirit khusus bagi penumpang atau orang ditutup. Tapi tidak diperuntukan bagi angkutan barang atau logistik, tetap beraktivitas seperti biasa. Ini imbas dari pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, di wilayah Provinsi Maluku.

Kebijakan tentang pembatasan arus masuk keluar di pelabuhan ini, melalui kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Maluku DPRD, dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku. Penutupan pelabuhan selama 14 hari, sejak 17 April hingga 1 Mei 2020.

Pelabuhan Hunimua berada di Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, merupakan pintu masuk dan keluar menyambungkan wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, serta Masohi, ibukota Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Selama dua pekan terpaksa ditutup aoibat mewabahnya Covid-19.

Anggota DPRD Maluku, Hatta Hehanussa telah meminta Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, agar lebih memperketat aktivitas penumpang di Dermaga Fery Penyeberangan Hunimua, Negeri Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, dan Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat.

“Melihat sejauh ini memang sudah ada Posko Gugus Tugas di Dermaga Fery Hunimua, yang dilengkapi dengan alat pengukur suhu. Namun, arus penumpang ke SBB, Maluku Tengah dan SBT cukup meningkat, sehingga perlu di perketat,” ujar Hatta kepada wartawan kemarin di Ambon, kemarin.

Dia menyampaikan, perketat Pelabuhan Fery Hunimua sangat perlu. Karena merupakan salah satu pintu masuk menuju tiga kabupaten. Penumpang, yang tiba dari luar daerah Maluku, misalnya dari Jakarta maupun daerah lain termasuk zona merah Covid-19. Kebanyakan melewati penyebaragan Feri Hunimua-Waipirit untuk kembali ke kampung halamannya.

Sementara, pemeriksaan yang dilakukan petugas Tim Gugus Tugas itu terkesan biasa-biasa saja dengan hanya mengukur suhu badan penumpang.

Untuk itu, perlu ada langkah antisipasi juga terhadap petugas di lapangan dengan Alat Pelindung Diri (APD). Selain perketat pemeriksaan bagi setiap penumpang yang hendak menaiki Kapal Fery.

“Dermaga Hunimua termasuk salah satu pintu masuk menuju tiga kabupaten yaitu, Kabupaten SBB, Maluku Tengah, dan SBT. Penumpang yang tiba dari Jakarta maupun dari daerah lain yang terdampak Covid-19, semuanya melewati dermaga ini. Sementara, pemeriksaan terlihat biasa-biasa saja. petugas juga tidak dilengkapi APD,” jelas Hatta.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku ini menegaskan, Tim Gugus Tugas Provinsi harus berkordiansi dengan Tim Gugus ketiga daerah, agar dilakukan kerja sama dalam peningkatan pengawasan kepada setiap penumpang.

Direkomendasikan DPRD Maluku kepada Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury meminta untuk mengambil langkah menutup sementara pintu masuk pelabuhan laut terhadap orang, begitu juga Bandara.

“Pintu masuk sudah dilakukan pengawasan ketat, hanya kita menutup pintu masuk sementara saja. Telah direkomendasi DPRD kepada Gugus Tugas, agar pelabuhan laut disinggahi kapal yang mengangkut orang atau manusia dari luar Maluku, sementara waktu diberhentikan. Tapi tidak untuk mengangkut barang atau logistik,” kata Wattimury. (S-06)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles