AMBON, SPEKTRUM – Masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya harus menikmati pemadaman aliran listrik dalam kurun waktu yang cukup lama.
Pemadaman ini terjadi di Pulau Ambon sejak operasi Kapal Listrik Floating Power Plan (LMVPP) Karadeniz Yasin Bey milik Turki diganti dengan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 atau kapal pembangkit listrik buatan Indonesia yang dikelola PLN sejak 14 April 2022,
Padahal sejak 2016 ketika kapal Listrik Karadeniz Yasin Bey mulai beroperasi di Kota Ambon tidak pernah ada kejadian pemadaman aliran listrik separah ini.
Bukan hanya dua hari belakangan namun sejak dialihkan ke BMPP Nusantara 1, warga Kota Ambon dan sekitarnya harus mengalami pemadaman lampu tanpa informasi.
“Mestinya, PLN secara transparan memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan pemadaman listrik. Apalagi pemadaman terjadi dalam kurun waktu lama,” kata praktisi hukum, Ali Rumauw kepada Spektrum semalam.
Rumauw mempertanyakan kinerja PLN, mestinya tidak ada alasan ada permasalahan jaringan sebab hanya menggantikan peran kapal listrik asal Turk.
“Atau karena budaya kerja petugas PLN orang Indonesia yang kerja hanya untuk duit dan bukan mengutamakan profesionalisme,” tegasnya.
Menurut Rumauw, profesionalisme kerja punggawa kapal Listrik Karadeniz Yasin Bey yang notabene orang Turki dengan kinerja pekerja di kapal pembangkit listrik BMPP Nusantara 1 yang dikelola PLN sangat berbeda.
“Ini yang disebut kerja profesional dan kerja berbasis proyek dan uang. Mestinya punggawa BMPP Nusantara 1 belajar dari profesionalisme yang ditunjukan pekerja di kapal Listrik Karadeniz Yasin Bey,” ulangnya. (TIM)
