Pengembangan perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek irigasi Sari Putih, Kecamatan Seram Utara Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluu, berlanjut. Lima tersangka digilir tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Maluku Tengah di Masohi. Mereka diperiksa Selasa (17/03), sore hingga malam.
MASOHI, SPEKTRUM – Informasi yang dihimpun Spektrum di kantor Kejari Malteng menerangkan, lima tersangka itu adalah Benny Lyando selaku kontraktor (pelaksana proyek), Direktur Utama PT Surya Mas Abadi, Yonas Riuwpassa, Meggy Samson mantan Kabid Pengembangan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku, Mad Leteloli PPTK, dan Max Tahya Direksi.
Mereka diperiksa di ruang terpisah. Sejumlah pertanyaan disodorokan penyidik, seputar proyek bermasalah tersebut. usai diperiksa dua orang dari ima tersangka tersebut langsung ditahan oleh Kejari Mateng, tadi malam.
Dua tersangka yang ditahan yaitu Beny Lyando selaku kontraktor atau pelaksana proyek, dan Direktur Utama PT Surya Mas Abadi, Yonas Riuwpassa.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Spektrum di kantor Kwejari Malteng, untuk tiga orang tersangka lain yakni Meggy Samson mantan Kabid, Mad Leteloli PPTK dan Max Tahya Direksi, kabarnya mereka akan ditahan di Rutan Ambon.
“Sisa tiga tersangka ini selanjutnya akan ditahan di Rutan Ambon,” ungkap sumber Spektrum di lingkup kantor Kejari Malteng, tadi malam.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Maluku Tengah, Juli Isnur, membenarkan adannya pemeriksaan sekaligus penahanan terhadap tersangka. Pemeriksaan dilakukan penyidik terhadap tersangka merupakan kebutuhan penyidikan.
Diakuinya, usai diperiksa dua tersangka langsung ditahan. “Benar (diperiksa langsung ditahan). Ini masih diperiksa,” ujar Juli Isnur, Kepala Kejaksaan Negeri Maluku Tengah, menajwab Spektrum, Selasa (17/03), tadi malam.
Menyinggung apakah selanjutnya mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ismail Usemahu akan diperiksa juga, namun Kajari Malteng ini belum menggubrisnya. “Nanti saja ya,” kata Juli Isnur singkat.
Diketahui, proyek irigasi Sari Putih Kecamatan Seram Utara (Serut), Maluku Tengah ini, sarat masalah. Proyek ini dianggarkan tahun 2016-2017 oleh Bidang Pengembangan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku..
Saat itu, Meggy Samson selaku Kabid Pengembangan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku. Apesnya, proyek yang dikerjakan Beny Lyando tidak tuntas alias mangkrak, dan diduga telah merugikan keuangan negara. (S-14/S-10)
