28.3 C
Ambon City
Minggu, 15 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Keluar Paksa Dari Karantina, Satu ODP di Passo Resahkan Warga

AMBON, SPEKTRUM – Dikeluarkan dari lokasi karantina Asrama Haji Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon oleh pihak keluarga, satu ODP berinisial HT, yang diketahui warga Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon resahkan warga sekitar.
Penelusuran Spektrum, Jumat (17/4/2020) pria 30 tahun itu baru kembali dari Surabaya menggunakan pesawat terbang dengan rute perjalanan Surabaya-Makasar-Ambon.
Saat tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon, HT diketahui dalam kondisi sakit. Diagnosa dokter, HT mengalami paru paru basah dan gula. Usai pemeriksaan di Bandara Pattimura-Laha, tim penanganan covid 19 yang bertugas di sana merekomendasikan HT langsung dikarantina di Asrama Haji Waiheru Kota Ambon.

Namun baru beberapa jam dikarantina, HT justru dijemput orang tua (mama) dan saudaranya yang diketahui adalah anggota polisi di jajaran Polda Maluku, Erik Parera.
Keputusan pihak keluarga untuk memulangkan HT ke rumah kosong milik Erik Parera di kawasan Passo, mendapat penolakan keras warga sekitar.
Keluarga kemudian memulangkan HT ke rumahnya di RT 21 Socupa, Passo.
Hingga kini, HT masih terbaring sakit di rumahnya.

Terkait hal ini, RT 21 Sacupa Negeri Passo, Fien Leua yang dikonfirmasi Spektrum, via telepon seluler, Jumat (17/4) membenarkan hal tersebut.
Dia mengaku, bersama beberapa pihak dari TNI-Polri telah bertugas di desa, menyambangi kediaman HT meminta agar HT dikarantina atau dibawah ke Rumah Sakit guna mendapat perawatan medis. Namun hal itu ditolak pihak keluarga.
“Kita sudah lakukan sesuai mekanisme. Tapi mereka tidak mau dikarantina maupun berobat, bahkan dia (HT) hanya melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas dan hanya dikasih vitamin untuk diminum. Dokter di Puskesmas Passo juga tidak mau untuk periksa dia (HT) karena mereka juga takut. Dan sampai sekarang dia (HT) masih ada di rumahnya dan tidak mau dikarantina,”ujar RT.
Akibat menolak untuk dikarantina atau berobat nginap di RS, warga sekitar rumah HT mulai resah. Sejumlah warga terpaksa harus berpindah tempat karena merasa takut.
“Beberapa warga yang punya anak kecil, terpaksa mengungsikan anak anak mereka, ada yang pindah ke tempat pengungsian mereka. Bahkan ada yang karena takut, mengunci pintu rumah dan memilih tidak mau keluar karena takut,” ujar Lega. (S01)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles