AMBON, SPEKTRUM – Kasus dana BAZNAS Seram Bagian Timur (SBT) ternyata telah dilaporkan ke Polres SBT dan Sekretaris PBHN telah diperiksa Kasat Serse Polres SBT, Rahmad Ramadani.
“Ada aduan masyarakat ke Polres SBT, akhirnya Sekretaris PBHN dipanggil untuk dimintai keterangan,” kata sumber Spektrum di Dinas Pendidikan SBT, Kamis (01/09/2022).
Sumber ini menjelaskan, uang Baznas yang dipinjam Panitia HUT RI ke 77 di Kabupaten SBT sebesar Rp 130 juta.
“Uang tersebut diperoleh dengan cara memotong uang ASN tiap bulan diserahkan ke Baznas untuk membantu mereka yang membutuhkan bukan ke panitia HUT RI Kabupaten SBT, karena anggaran untuk itu telah disiapkan,” tegasnya.
Pengelolaan BAZNAS dengan melayani peminjaman sejumlah dana, terkesan seperti managemen Koperasi Simpan Pinjam.
“Pengurus Baznas menerapkan pola managemen seperti mengelola Koperasi Simpan pinjàm. Padahal, tujuan dibentuknya Badan Amil Zakat bukan seperti itu,” tandas sumber ini.
Sayangnya, Kasat Serse Polres SBT, Rahmad Ramadani yang dihubungi Spektrum tidak menjawab panggilan telp ataupun membalas pesan WA.
Untuk diketahui, diduga anggaran BAZNAS SBT digunakan Panitia Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 77 Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Dugaan digunakannya anggaran BAZNAS SBT ini terungkap setelah ini satu warga yang mendatangi Kantor BAZNAS, lantaran akan meminta bantuan BAZNAS untuk membantu keluarganya yang terbaring sakit di RSUD Bula.
“Iya, saya datang minta bantu, tapi mereka bilang BAZNAS tidak punya uang lagi,” katanya.
Sumber ini menjelaskan jika dirinya pernah bertanya tentang keuangan BAZNAS SBT, senilai Rp 130 juta, namun jawaban yang diperoleh bahwa uang tersebut telah dipakai Panitia HUT RI ke 77 Kabupaten SBT, 17 Agustus 2022.
“Iya, orang BAZNAS bilang uang Rp 130 juta tapi Panitia HUT RI pakai uang tersebut,” kata sumber ini.
Saat ini uang di BAZNAS SBT telah habis, sehingga masyarakat yang datang meminta bantuan harus menanggung kecewa, dan nyawa keluarga mereka terancam.
Padahal, sebelumnya menurut informasi, anggaran HUT RI dianggarkan dalam APBD sebesar Rp 100 juta, belum lagi dipatok per OPD sekian juta.
Untuk diketahui, dana BAZNAS diperoleh dari pemotongan gaji ASN SBT untuk kepentingan BAZNAS.
Menyikapi hal tersebut, Ketua BAZNAS SBT, Sidik Rumalowak membantah jika lembaga yang dipimpinnya kehabisan uang.
“Dibilang uang tidak ada itu salah karena saat ini sementara ada proses seleksi calon pimpinan BAZNAS yang baru, sehingga dalam proses mengakhiri masa jabatan BAZNAS, kami sedang menyiapkan sistem pelaporan yang akuntabel,” katanya melalui pesan Whatsapp, Selasa (30/08/2022).
Untuk itu, sambil menunggu pimpinan BAZNAS yang baru, pihaknya mencoba untuk menyiapkan laporan pertanggungjawaban.
“Kami mohon kesabaran semua pihak, karena bagaimanapun dana umat ini harus kita pertanggubghawabkan agar pada saat pimpinan BAZNAS yang baru, sistem pelaporan menjadi catatan bagi mereka,” jelasnya.
Rumalowak kembali menandaskan jika informasi soal kekosongan uang lantaran digunakan Panitia HUT RI ke 77 Kabupaten SBB tidak benar.
“Bahkan penggunaan dana BAZNAS kami umumkan di depan Kantor BAZNAS. Memang saat ini pengumuman tersebut belum kami berikan lantaran sedang mempersiapkan laporan pertanggungjawaban dan administrasi,” jelas Rumalowak.
Rumalowak juga menjelaskan jika data kesehatan (pasien), pendidikan dan dakwa sedang dikumpulkan untuk dilakukan verifikasi agar pada saat dibutuhkan bisa langsung disalurkan.
“Verifikasi ini penting untuk dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih pelaporan. Kami mohon maaf agar semua pihak bersabar karena apa yang kita lakukan akan diminta pertanggungjawabannya.
Kami merasa sistem pelaporan ini sangat penting untuk kami sampaikan dengan baik,” kata Kepala Dinas Pendidikan SBT itu. (TIM)