DOBO, SPEKTRUM – Sejumlah ruas jalan ibukota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru terlihat mengalami rusak parah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aru didesak untuk segera memperbaikinya. Pasalnya, kerusakan di sejumlah ruas jalan tersebut, berada di seputaran areal perkantoran Pemerintahan Kabupaten setempat.
Ketua GMNI Cabang Dobo, Gerson Faifet, S.Pd menjelaskan, Bupati Kepulauan Aru, dr. Johan Gonga harus menginstruksikan kepada instansi teknisnya memperbaiki kerusakan sejumlah ruas jalan di ibukota Dobo tersebut. Pasalnya, sejumlah kendaraan yang melintasi ruas jalan Pemda I, harus berhati-hati, karena sangat berbahaya.
“Kalau pengendara tidak berhati-hati, tidak menutup kemungkinan bisa berakibat kecelakaan. Bahkan, pengendara harus keluar badan jalan mencari aman demi kenyamanan para penumpangnya. Saat keluar badan alan itu juga, ada para pejalan kaki, dan bisa saja terjadi kecelakaan. Terhadap itulah, kami mendesak Bupati Aru untuk memerintahkan instansi teknisnya untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak parah tersebut,” desak Ketua GMNI Cabang Dobo, Faifet kepada Spektrum, Kamis, 07 April 2022 melalui sambungan selulernya.
Dia menjelaskan, prinsip pembangunan harus lebih dipermantap dalam hal menatalayani masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru. Bukan saja pembangunan di ibukota Aru di Kota Dobo saja, tetapi di 117 Desa dan 2 Kelurahan yang ada di kabupaten berjuluk ‘Jargaria’ ini.
Disampaikan, sesungguhnya objek vital berupa sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung adanya transportasi lalulintas di perkotaan ini, sebagai objek penunjang aktivitas masyarakat. Lalu kalau Pemkab
Aru sengaja memojokan sendi pembangunan yang dianggap penting dalam menunjang aktivitas masyarakat, khususnya di Kota Dobo. Kerusakan jalan otomatis sangkat mengganggu dan juga akan berdampak kecelakaan lalulintas.
“Kondisi riil saat ini, kerusakan jalan mengakibatkan para pengendara roda dua maupun roda empat sering menghindar dan keluar jalur. Dan ini berakibat pada kecelakaan dengan lainnya. GMNI menilai, Bupati dua periode ini sudah keluar rel dari misi Bupati untuk pembenahan dan menatalayani pembangunan di Kepulauan Aru,” timpal Faifet.
Dirinya mencontohkan, jalan rusak di areal perkantoran Kota Dobo adalah potret sebenarnya dari Kabupaten Kepulauan Aru ini, sebenarnya kontras dengan daerah saat ini. Bupati sebagai pemangku kebijakan tidak melihat problem itu. Harus Bupati memperbaikinya dalam hal pembangunan daerah, yang akan dinilai semua khalak itu adalah baik.
“Hari ini GMNI melihat bahwa terjadi sebuah proses pembiaran yang sengaja dilakukan, sehingga mengganggu potret pembangunan di kabupaten ini,” terangnya seraya menambahkan, sering dalam pertemuan-pertemuan dengan Bupati Aru, sering GMNI sampaikan diskripsi tertentu terkait dengan pembangunan daerah ini.
Selain itu juga dirinya menjelaskan, dalam penataan kota, pembangunan jalan dan infrastruktur penunjang lainnya juga harus diperhatikan, seperti yang disampaikan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Aru dalam orasi politik menjemput dua periode saat ini.
“Kami berharap janji manis pasangan bupati dan wakil bupati yang disampaikan dalam orasi-orasi politik itu harus dibuktikan pada saat menjabat untuk kedua kalinya ini. Ada program yang tidak tuntas di periode
I, mestinya dituntaskan atau dimaksimalkan di periode II ini,” tandasnya lagi.
Olehnya itu GMNI berharap, di akhir periode II ini, Bupati dapat mencetuskan program-program yang dianggap penting untuk membangun dan memajukan daerah ini ke depan, agar ditinjau kembali.
“Di sisa masa kepemimpinan Bupati dua periode ini, program-program pembangunan dianggap penting untuk memajukan daerah ‘Jargaria’ ini dapat ditinjau kembali. Biar perlu dalam beberapa waktu ke depan ini segera dilakukannya dan direalisasikannya, sebagai penilaian penting bagi setiap orang terhadap kepemimpinan Bupati dr. Johan Gongan dan wakilnya,” tandas Ketua GMNI Cabang Dobo ini. (HS-05)
