“ Saingannya berat-berat semua. Saya tidak masuk nominasi,” kata Meggi, satu-satunya perempuan yang berhijab dalam kompetisi kali ini.
Saat pertama kali datang di pertemuan yang membahas hal-hal teknis, Meggi belum bersedia diwawancarai dan memberikan kesempatan kepada peserta lainnya.
Baca juga: 32 Peserta Akan Ikut Ramaikan Lomba Fotografi Bawah Laut
Sama seperti Meggi, Frederika dan Maureen. Peserta termuda, Abigael Ritiauw juga menjadikan ajang kali ini sebagai pengalaman untuk mengasah kemampuannya lebih bagus lagi. Milenial energik berusia 15 tahun ini baru satu tahun terakhir belajar menyelam, jadi sangat beralasan jika ia tidak mendapatkan nominasi dibandingkan saingan lainnya yang sudah pasti sering malang melintang di dunia fotografi bawah laut.
“ Saya baru satu tahun belajar menyelam,” akuinya kepada Monic, MC kegiatan penutupan AUPC.
Sedangkan peserta dari Malang, Junita juga karyanya masuk nominasi namun kalah skor dibandingkan peserta dari Sulawesi Utara.
Kesulitan menilai hasil jepretan para peserta lomba juga diakui salah satu juri. Menurut Hendra Tan, ia kesulitan untuk menentukan kualitas foto kategori Macro karena ketika sampai di tangan dewan juri, banyak foto yang diambil dengan SrGB. Kedua, resolusi yang didapat cuma 72 PPI (pixel per inci).
Baca juga: 7 Peserta Sulawesi Utara, Menang Lomba Fotografi Bawah Laut
“ Jadi kita sangat sulit sekali. Apakah salah di panitia yang mengumpulkan atau salah di fotografer. Cuma itu,” bebernya.
Dikutip dari berbagai sumber, sRGB adalah tipikal color Gamut yang digunakan oleh semua perangkat komputer, TV, kamera, perekam video dan perangkat lainnya.
Color Gamut adalah rentang warna yang dapat dihasilkan oleh perangkat tertentu sehingga dapat dilihat oleh mata manusia. Sistem warna paling utama yang digunakan perangkat monitor adalah sistem warna Red, Green dan Blue (RGB).
Sedangkan PPI adalah Pixel Per Inch yang berarti jumlah pixel per inci pada sebuah gambar. Semakin banyak PPI maka semakin bagus kualitas sebuah gambar atau foto. (HS.17).