Atasi Covid-19, Pemprov Maluku Berlakukan Pembatasan Regional

AMBON, SPEKTRUM – Atasi merebaknya corona virus di Maluku, pembatasan regional di Provinsi Maluku mulai diberlakukan, Jumat (17/04/2020).
Demikian dikemukakan Gubernur Maluku, Murad Ismail kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (16/04/2020).
“Kapal Pelni terakhir masuk Maluku pada tanggal 19 April, setelah itu seluruh armada kapal milik PT Pelni didocking,” katanya.

Murad mengaku, pihaknya telah menyurati PT Pelni juga seluruh maskapai penerbangan tentang langkah Pemda Maluku lakukan Pembatasan Regional arus masuk Maluku.
“Maluku tidak lockdown karena itu kebijakan Pempus, itupun harus diminta, Maluku hanya melaksanakan pembatasan regional, kita telah bicara dengan penerbangan untuk batasi penerbangan di Maluku. Saya telah menyurat ke seluruh penerbangan termasuk permintaan agar kalau bisa 3 hari sekali baru penerbangan masuk Maluku, gantian Garuda, Lion dan lainnya,” kata Murad.

Murad berharap dengan kerja sama semua pihak, maka masalah yang sedang dihadapi akan cepat berakhir.
“Semuanya kita batasi, kemarin kalau kita tidak batasi maka ratusan orang Maluku telah terpapar,” tegasnya lagi.

Ditegaskan, Pembatasan Regional yang diterapkan Pemda Maluku tidak perlu dilaporkan ke Pemerintah Pusat karena itu kebijakan pemerintah daerah.
“Kalau PSBB baru kita minta ke Pempus. Pempus memerintahkan seluruh kebijakan diambil pemerintah daerah, karena yang paling tahu daerah adalah pemerintah daerah maka kita yang lakukan. Tapi kalau menyangkut lockdown atau PSBB harus diminta tapi Pembatasan regional kebijakan Pemda yang telah disinergikan dengan seluruh aparat di Maluku tidak dicampuri Pempus,” jelasnya.

Saat ini, telah terjadi penurunan arus masuk manusia ke Maluku, jika awalnya penerbangan bisa membawa penumpang sekitar 1.000 orang kini turun drastis menjadi 200-an.
“Orang-orang mulai sadar, DKI melarang warganya pulang ke daerah dengan diberlakukan PSBB di Jakarta,” tandasnya. (S-16)