AMBON, SPEKTRUM – Ridwan Bone, seorang Anak Buah Kapal (ABK) ikan Guna Bahari ditemukan tewas Minggu (26/4).
Proses evakuasi di Balai Budidaya Perikanan Waiheru.
Saat evakiasi, Polisi menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Belum diketahui pasti penyebab kematian ABK tersebut.
Kepada wartawan, Kapolsek Baguala, AKP. M Hutahean mengungkapkan, bahwa berdasarkan keterangan rekan kerjanya korban, korban sempat mengeluhkan sesak nafas, namun tidak demam.
“Sebelum meninggal, sekitar pukul 06.00, korban turun dari kapal menggunakan perahu untuk mengambil air di darat. Tiba-tiba rekan kerjanya melihat, perahu korban sudah terapung. Karena curiga, rekannya berenang menuju perahu dan mendapati korban,”ungkap Hutahean.
Dikatakan, korban sempat dibawah balik ke kapal. Dan kemudian korban dievakuasi ke darat untuk dibawah ke rumah sakit.
“Proses evakuasinya Polisi menggunakan APD lengkap dibantu ambulance. Kita harus gunakan prosedur, kita waspada jangan sampai korban terkena virus corona. Karena itu digunakan APD,” kata Hutahean.
Ditambahkan, bahwa kapal tersebut telah berlabuh di perairan Teluk Ambon sejak enam bulan lalu. Kapal ini tidak pernah keluar, bahkan anak buah kapalnya juga jarang keluar.
“Kapal ini hanya menampung ikan untuk dibawah ke lokasi yang ditujuh. Kapalnya dari Makassar, Tapi mereka ini tidak pernah keluar. Sudah enam bulan di Ambon,”ujarnya. (S01)