Peringatan HUT Pattimura ke-204 Terpisah

AMBON, SPEKTRUM– Peringatan HUT Pattimura ke-204 tahun ini dilaksanakan terpisah di tiga tempat, di Ambon upacara dipusatkan di Pattimura Park. Sedangkan di Maluku Tengah ada dua tempat, yakni di Masohi dan di tempat kelahiran Thomas Matulessy di Saparua.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang saat memimpin rapat dalam rangka peringatan Hari Pattimura ke-204 tahun 2021, bertempat di ruang Rapat Lantai II Kantor Gubernur Maluku.
Dikutip dari rilis Administrasi Pimpinan, Sekretariat Daerah Maluku yang diterima Spektrum, Senin (10/5/2021), HUT Pattimura yang diperingati setiap tanggal 15 Mei itu tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19, mulai dari jumlah peserta dalam upacara maupun menghindari pergerakan orang dari Masohi dan Ambon ke Saparua.
“Jadi, kita di Provinsi dan Kota Ambon melaksanakan upacara HUT Pattimura di Ambon. Kemudian teman-teman di Saparua, melaksanakan di Saparua. Masohi juga seperti itu. Kita tidak mau akibat dari pergerakan dari Masohi dan Ambon ke Saparua, menyebabkan penyebaran virus dan seterusnya. Kalau di Ambon lokasinya di Pattimura Park,” kata Sekda.

Kendati terpisah, peringatan Hari Pattimura tahun kedua di masa pandemi kali ini, menurutnya tetap berlangsung khidmat dan tidak kehilangan makna, meski dalam suasana pandemi. Sebab, hari sejarah ini memberikan energi tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa, untuk terus bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan daerah.
” Tetap tidak mengurangi semangat, hikmat dan nilai-nilai kejuangan Pattimura. Intinya, kita tidak melaksanakan upacara dalam jumlah yang banyak tapi tidak mengurangi semangat nilai-nilai juang Pattimura,” jelasnya.
Menurut Sekda Hari Pattimura, kiranya tidak hanya sekedar diingat pada setiap tanggal 15 Mei saja. Namun lebih dari itu, makna perjuangan dan pengorbanannya dalam mempertahankan kedaulatan NKRI. Apa yang telah dilakukan Pattimura dan para pahlawan lainnya, kiranya dapat memberikan inspirasi dan motivasi untuk meneruskan perjuangan pembangunan.

” Jangan sia-siakan perjuangan para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwa dan raga demi bumi pertiwi ini. Kita buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang tangguh, berdaya saing, penuh dengan daya kreasi yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” ujarnya.
Masih kata Sekda, kalau dulu pahlawan berjuang menggunakan senjata, maka saat ini, perjuangan dilakukan menggunakan wawasan, teknologi dan lainnya dalam upaya mengentaskan kemiskinan, menghadapi bencana alam, pemberantasan narkoba, menangkal paham radikal, dan termasuk melawan Covid-19.
” Mari tunjukkan kontribusi kita kepada bangsa dan negara dengan menjadi pahlawan masa kini yang memiliki empati untuk menolong sesama, saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” tutupnya. (HS-17).