AMBON, SPEKTRUM – Berlumpurnya ruas jalan Suli-Tulehu di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah dikeluhkan pengendara kendaraan bermotor. Pasalnya, ruas jalan arteri terkesan dibuat asal-asalan.

“Pembangunan ruas jalan ini menyebabkan jalan bergelombang dan berlumpur, kita harus ekstra hati-hati,” kata Hasan, pengemudi bus trayek Piru-Ambon kepada Spektrum, Selasa (25/05/2021).

Menurutnya, saat melewati jalan ini diperlukan kehati-harian dari para sopir dan pengendara lain, jika tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kita berjalan oleng lantaran jalan yang berlumpur, sehingga kendaraan harus berjalan pelan akibatnya terjadi kemacetan panjang,” tandasnya.

Kondisi jalan arteri saat ini (Selasa, 25 Mei 2021) yang dilewati kendaraan saat hujan. (foto-Adichan)

Untuk diketahui, pekerjaan preservasi jalan Pulau Ambon yang terletak di Desa Suli Kecamatan Salahutu terkesan dikerjakan asal-asalan. Padahal untuk anggaran tahun ini, proyek preservasi jalan ini puluhan miliar.

Pantauan Spektrum di lapangan, lokasi tersebut ditimbun manual dan pemadatan dengan bomag ukuran kecil.

Padahal ruas jalan itu merupakan satu-satunya jalan penguhubung masuk ke Kota Ambon. Dan material timbunanya lebih banyak tanah ketimbang sirtu atau agregat. Akibatnya, saat hujan turun, jalan berlumpur serta menimbulkan kemacetan panjang.

Ruas jalan tersebut dikerjakan PT Billian Raya dengan konsultan supervisi PT Karuniya Data Konsultan (KSO) PT Ihsan Data Konsultan dengan anggaran Rp.30 miliar lebih.

Pengerasan jalan arteri menggunakan bomag. (foto-Adichan)

Kepala BPJN Wilayah Maluku, Jhon Damanik yang dikonfirmasi menyarankan agar dikonfirmasikan ke Kepala Santer Pulau Ambon, Wan Talaohu.

“Nanti langsung dengan Kasatker (PPK),” katanya saat dihubungi melalui pesan whatsapp yang diterima Spektrum, Selasa (25/05/2021).

Sementara itu, Wan Talaohu yang dihubungi Spektrum, mempertanyakan apakah Spektrum ada di lokasi atau hanya menerima laporan.

“Apakah sudah ke lokasi pekerjaannya atau belum? Kalau belum berarti dapat berita yang salah,” kata Talaohu membela.

Talaohu menjelaskan, pihaknya bekerja profesional, jika kerja tidak profesional maka tidak akan digunakan.

“Kita ini kerja profesional, jadi kalau pekerjaan yang TIDAK SESUAI SPEK TIDAK AKAN DIGUNAKAN,” tegasnya berkilah.

Kemacetan panjang sering terjadi saat kendaraan melewati jalan arteri di ruas Suli, Kecamatan Salahutu, Malteng. (foto-Adichan)

Bahkan, Talaohu menegaskan, Rabu, (26/05/2021) pihaknya akan turun lapangan bersama DPRD Maluku.

“Bisa diliput, biar semuanya terang benderang dan tidak ada kerja yang tidak benar,” ketusnya lagi.

Bahkan, tambah Talaohu, jalan tersebut telah ditimbun sebanyak tiga kali dan dilakukan pemadatan menggunakan alat berat.

Fakta di lapangan menggambarkan, memang ada pekerjaan pengerasan dengan bomag. Bahkan, penimbunan dilakukan menggunakan tanah oleh para pekerja. (TIM)