AMBON, SPEKTRUM – Setelah ditulis Spektrum tentang penanganan kasus dugaan suap dan tindak pidana korupsi proyek pembangunan infrastruktur tahun 2011-2016, yang menyeret pejabat negara di Kabupaten Buru Selatan molor, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhirnya angkat bicara.
Penasehat KPK, Mohammad Tsani Annafari yang dihubungi Spektrum mengatakan, penyidik masih menganalisa hasil pemeriksaan tersebut. “Ikuti saja perkembangan. Kalau ada perkembangan, pasti disampaikan secara terbuka,” kata Mohammad Tsani Annafari, melalui pesan whattsapp yang dikirim Spektrum, Rabu, (16/10/2019).
KPK telah memeriksa pejabat maupun sejumlah kontraktor di Maluku, Juli 2019. Data dan bahan keterangan, sebagian sudah dikantongi tim penyelidik KPK, usai memeriksa pejabat negara dan staf pegawai Dinas PUPR Kabupaten Bursel, termasuk belasan kontraktor.
Menurutnya, pihak KPK masih mendalami berbagai dokumen serta bahan keterangan seputar dugaan suap dan tipikor anggaran proyek pembangunan infrastruktur tahun 2011 – 2016. “Butuh proses dan ketelitian. Jika ada perkembangan akan kia sampaikan,” kata Tsani Annafari.
Siapa lagi yang akan dipanggil untuk diperiksa, Tasani belum bisa menyampaikannya. Dia lalu meminta publik untuk tetap bersabar, dan memeberikan kepercayaan kepada tim penyelidik yang saat ini menangani kasus tersebut.
“Intinya kasus ini masih berporses. Tunggu saja, kalau ada perkembangannya akan kita sampaikan kok,” janjinya.
Sebelumnya Juru Bicara KPK, -Febri Diansyah yang dikonfirmasi Spektrum dari Ambon hingga Senin malam (14/10/2019), baik dtelepon beruangkali maupun dikirimkan pesan Whatsapp dan SMS melalui Handphonenya, justru mantan Aktivis ICW itu, terus membungkam alias mendiamkan pertanyaan media ini.
Begitu pula Ketua KPK RI, Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dan Laode Muhammad Syarif. Disuguhi pertanyaan yang sama tentang sejauhmana perkembangan pengusutan kasus dugaan suap dan tipikor anggaran proyek pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bursel, para komisioner KPK yang akan demisoner pada Desember mendatang, juga enggan menjawab pertanyaan koran ini.
Kasus ini belasan kontraktor sudah diperiksa oleh KPK. Diantaranya Chay Waplau. salah satu kontraktor yang tercium memberikan gratifikasi kepada Bupati Buru Selatan Tagop Soulisa. Selama periode 2011-2016, Bos PT Multi Utama Konstruksi ini terus mendapatkan proyek.
Infomasi Spektrum, soal aliran dana melalui buku tabungan dan mutasi buku tabungan baik milik pribadi maupun perusahaan juga didalami KPK. Pada Rabu (4/7/2019), Chay diperiksa terkait gratifikasi proyek infrastruktur.
Selain Chay ada 15 kontraktor lainnya, termasuk sejumlah pejabat di Dinas PU Kabupaten Bursel, termasuk Bupati Bursel. Nama Chay muncul, setelah KPK menemukan adanya aliran dana dari rekeningnya ke Tagop.
Meski demikian, semua keterangan yang sudah dikumpulkan penyidik KPK dalam pemeriksaan lebih dari sepekan di Ambon, sampai kini belum dibuka oleh KPK. “Penyidik masih bekerja menganalisa hasil pemeriksaan tersebut,” kata sumber di lingkup KPK saat dihubungi Spektrum dari Ambon.
Dia belum mau berbicara banyak terkait hasil pemriksaan. “Ikuti saja perkembangan, kalau ada terbaru akan disampaikan,” singkat sumber tersebut.
Sebelumnya Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulissa, yang coba dikonfirmasi Spektrum di Kantor Bupati Bursel, Namrole, beberapa waktu lalu, terkait dugaan dirinya terlibat gratifikasi atau menerima pemberian hadiah dari oknum kontraktor, namun, Bupati Bursel itu sedang tidak berada di kantornya.
Diketahui, dari pemeriksaan tim penyidik KPK memeriksa pejabat Dinas PUPR Bursel Selasa (2/07/2019), diduga gratifikasi menyeret nama Bupati Bursel, Tagop Sudarsono Soulissa. Selain Tagop, nama Bupati Buru Ramli Umasugi juga diduga menerima hadiah dari kontraktor tertentu.
Sayangnya baik Tagop maupun Ramli belum memberikan keterangan mereka kepada media. Pemeriksaan dilakukan oleh tim penyidik KPK di salah satu gedung milik Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan (BPKP) Provinsi Maluku. Informasi lain, Selasa (2/7/2019), pemeriksaan juga dilakukan terhadap Dirut PT. Beringain Jaya Andrias Intan alias Kim Fuy.
Pengusaha atau kontrkator jasa konstruksi yang pernah diperiksa antara lain, Dirut PT Beringin Utama Andrias Intan alias Kim Fuy, Venska Intan alian Luan (isteri Kim Fuy), Benny Tanihatu alias Bing. Dirut PT.Dinamika Maluku Rudy Tandean alias Atong.
Direktur PT Vidi Citra Kencana, Ifana Kwelju, Dirut PT Fajar Mulia Markus Kwelju, Dirut CV Venny, Katrida Kwelju, Dirut PT Cahaya Citra Mandiri Abadi, Christy Marino Oei, M. Lewakabessy, Henny Loppies dan Marthin Thomas.
Pula sejumlah pejabat lingkup Dinas PUPR Kabupaten Bursel juga telah diperiksa antara lain, Josep AM Hungan, TH Wattimury, Stevanus Lesnussa, Agus Mahargianto, Andrias Maun. (TIM)