AMBON, SPEKTRUM – Mimpi masyarakat Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah memiliki jalan hotmiks akhirnya bisa terwujud.  Ruas jalan lingkar Pulau Haruku akhirnya bisa diselesaikan oleh Dinas PUPR Provinsi Maluku.

Ruas jalan yang diselesaikan, adalah Pelauw-Hulaliu sepanjang 14,47 Km, Hulaliuw-Aboru 13,17 Km, Aboru-Haruku 27 Km, Haruku-Pelauw 17,18 Km, serta jalan tembus Aboru-Wassu dengan membelah gunung sepanjang 1 Km bisa diselesaikan.

Hal ini diampaikan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Provinsi Maluku, Mujihaty Tuanaya kepada Spektrum di ruang kerjanya, Jumat (29/01/2021). Pembangunan ruas jalan tersebut menggunakan dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang dialokasi di Bidang Bina Marga.

“Untuk Bidang Bina Marga dialokasikan sebesar Rp.300 miliar untuk 11 kabupaten dan kota di Maluku,” katanya. Menurutnya, kebijakan dan keinginan Gubernur Maluku, Murad Ismail yang paling utama adalah membuka jalan lingkar pulau.

“Dan itu yang dipertahankan Kadis PUPR Maluku, Mat Marasabessy. Walaupun ada masyarakat yang ragu dan takut jika pembangunan jalan itu akan gagal, namun kami yakin dengan motivasi dari pimpinan rertinggi kami, semuanya bisa terselesaikan,” kata Tuanaya.

Jalan di Negeri Wassu, Kecamatan P-Haruku, yang dikerjakan Dinas PUPR Provinsi Maluku. (ist)

Namun tambahnya, dengan support Gubernur Maluku, dan dilaksanakan kontraktor, jalan lingkar Pulau Haruku bisa dilaksanakan.

“Kita tembus ruas jalan yakni Aboru-Wassu. Kita pahami bahwa kondisi jalan ini telah didambakan puluhan tahun karena masyarkat jika ingin bepergian dari Aboru ke Wassu atau sebaliknya harus gunakan angkutan laut jika cuaca buruk maka nyawa jadi taruhan,” terangnya.

Saat ini tambah Tuanaya, ruas jalan tersebut telah dikerjakan sekitar 1 km tembus Aboru-wadah. “Itu perjuangan dengan mimpi namun bisa dibuktikan, mimpi jadi nyata,” jelasnya.

Dikatakan, masyarakat di kawassn tersebut sebenarnya punya keinginan untuk menikmati jalan aspal namun tidak pernah terwujud. Misalnya, masyarakat Desa Oma tidak bisa pergi ke Desa Aboru melewati jalan darat juga sebaliknya.

“Makanya kita buka dua jalur yakni Wassu-Aboru juga Oma-Wassu. Kita kerahkan dua alat untuk bekerja siang malam. Kita punya ruas jalan yang cukup panjang dan ini sesuatu yang membanggakan, apalagi instruksi pak Kadis untuk membelah gunung membuat jalan tembus Wassu-Aboru dan berhasil kita sangat bangga dan bersyukur,” tandasnya.

Mus Uneputty, tokoh masyarakat Negeri Oma di Ambon berterimakasih kepada Pemerintah Provinsi Maluku khususnya Gubernur Maluku, Murad Ismail.

“Saya mau bilang terima kasih kepada Gubernur Maluku pak Murad Ismail yang begitu gigih perjuangkan pembangunan lingkar Pulau Haruku, sehingga jarak jangkau antar desa makin dekat, dengan demikian akses perekonomian masyarakat bisa ditingkatkan,” kata Uneputty.

Sarana jalan di Negeri Haruku, Kecamatan P-Haruku, Kabupaten Malteng, dikerjakan Dinas PUPR Provinsi Maluku. (ist)

Pensiunan guru ini menilai apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku harus memotivasi Pemkab/Pemkot di Maluku untuk memperhatikan infrastruktur jalan atau jembatan di wilayahnya.

“Bayangkan, puluhan tahun masyarakat Pulau Haruku khususnya Negeri Oma, Wassu dan Aboru berharap ada jalan yang bisa menghubungi ketiga desa ini, walaupun kelihatannya mustahil namun di tangan pak Murad semua mimpi kami busa jadi nyata,” katanya dengan wajah berbinar.

Hal senada juga dikemukakan tokoh masyarakat Desa Wassu, Marthin Ririhena. Kepada Spektrum, pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini berterimakasih kepada Gubernur Maluku yang telah membuka jalan tembus Wassu-Oma-Aboru.

“Ini luar biasa setelah puluhanntahun merdeka barulah kami akan menikmati jalan aspal tembus gunung, rasanya bagai mimpi,” katanya tertawa. (HS-16)