Diduga Kuat, Ada DPS Fiktif di Desa Amarsekaru SBT

PPK Diancam Gunakan Senjata Tajam

GOROM, SPEKTRUM – Atmosfir Pilkada di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mulai berbau kekerasan dan ancaman. Bahkan tidak segan-segan mengerahkan masa dalam jumlah besar menggunakan senjata tajam ( parang) mengancam PPK.

Kejadian memprihatinkan ini terjadi di Desa Amarsekaru Pulau Gorom dimana Kepala desa dijabat Mukti Keliobas.

Informasi yang diterima Spektrum, massa sekitar 100 orang menggunakan senjata tajam mengancam PPK untuk menetapkan jumlah DPS fiktif atau tidak sesuai dengan Coklit KPU di Desa Amarsekaru.

Akhirnya DPS fiktif ditetapkan dibawa ancaman dengan perkiraan akan terjadi penggelembungan suara lebih dari 2.000 orang.

Kejadian yang berlangsung pada Kamis (08/10/2020) malam, berpotensi terjadinya pengulangan kerusuhan dan kekerasan seperti Pilkada SBT 2010, dimana Mukti Keliobas kalah.

Kapolres SBT, AKBP Andre Sukendar yang dihubungi Spektrum membantah adanya ancaman terhadap PPK Kecamatan Pulau Gorom.
“Anggota saya yang sedang melaksanakan pengamanan di sana melaporkan jika informasi yang mengatakan ada massa yang membawa parang, mengobrak-abrik meja sehingga petugas PPK merasa tertekan dan terancam itu tidak benar,” katanya.

Kapolres mengakui, sekitar 100-an warga Desa Amarsekaru mendatangi PPK saat proses penetapan DPS karena merasa memiliki hak pilih namun tidak terakomodir.
“Memang ada sekitar 100-an warga desa itu datang ke PPK, tapi tidak sampai membawa parang dan gimana-gimana gitu. Mereka itu merasa memiliki hak pilih namun tidak terakomodir dalam DPS.
Ternyata saat inj sudah diakomodir, nanti kalau ada yang keberatan dengan penetapan DPS kan ada tahapan berikutnya di KPU,” tandasnya.

Menurut Kapolres, pihaknya telah menerima informasi tersebut, untuk itu dirinya menginstruksikan anggota polisi yang bertugas di desa tersebut terus kawal keamanan.
“Dua hari lalu, saya telah menetima informasi itu, dan saya instruksikan anggota polisi untuk tempel dan kawal terus, laksanakan pengamanan,” jelasnya lagi.

Sayangnya, Ketua KPU SBT, Kisman Pilihan yang dihubungi Spektrum nomornya di luar jangkauan. Begitu juga dengan pesan yang dikirim via whatsapp tidak dibalas padahal tercentang biru yang tandanya telah dibaca. (TIM)