AMBON, SPEKTRUM– Masalah percepatan penanganan Covid-19 tak mungkin hanya dilakukan Pemerintah. Butuh partisipasi seluruh pihak dan stakeholder untuk bersatu, bergerak bersama memutus rantai penyebarannya.
Berangkat dari semangat itu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Maluku bekerja sama dengan Satgas Covid 19 dan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku menggelar layanan rapid test antigen gratis bagi masyarakat umum dengan sasaran sopir angkot, pengendara ojek dan pengendara umum lainnya.
Kegiatan dipusatkan di Lapangan Tahapary, Polda Maluku, Sabtu (27/2/2021) digelar secara drive thru,
(Layanan tanpa turun dari kendaraan) dibuka oleh Gubernur Maluku Murad Ismail ditandai dengan pemukulan tifa.
Saat membuka kegiatan ini, Gubernur didampingi Ketua TP PKK Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail. Bersamaan dengan pemukulan tifa oleh Gubernur, Widya juga mengibarkan bendera start hitam putih sebagai tanda dimulainya kegiatan rapid antigen gratis,
Acara turut dihadiri unsur Forkopimda Maluku, Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang, Kadis Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh, perwakilan Bhayangkari Polda Maluku, Perwakilan Persit Chandra Kirana.
Adapun penyelenggaraan rapid tes gratis ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam deteksi dini Covid-19 guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Sebagaimana diketahui, kegiatan tersebut atas inisiatif Ketua TP PKK Maluku yang juga isteri Gubernur Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail setelah dibentuknya Satgas Covid-19 TP PKK Provinsi Maluku.
Di dalam arahannya, Ketua TP PKK Maluku Widya Pratiwi Murad Ismail mengatakan, kegiatan rapid test antigen gratis bagi pengojek, sopir angkot dan masyarakat umum ini, terlaksana setelah adanya kerjasama dengan Satgas Provinsi dan Dinas Kesehatan Maluku. Rapid ini pun sifatnya tidak wajib.
“Alhamdulillah, kami sasarnya memang sopir angkot dan pengojek. Kami tadi mulai sekitar jam 09.00 WIT. Mayarakat cukup antusias. Sudah banyak yang berdatangan untuk ikut rapid, termasuk masyarakat yang tidak berkendara,” terang Widya.
Ia pun menegaskan bahwa, rapid test gratis ini merupakan niat baik, untuk membantu pemerintah dalam mendeteksi dan menjaring masyarakat luas yang mungkin ada yang terpapar. Apalagi sebut Widya, biaya rapid antigen dirasa cukup mahal bagi sebagian masyarakat, dimana tarifnya sekitar kurang lebih Rp250 ribu.
“Untuk itu, kami memberikan gratis. Sekali lagi gratis dan tidak mewajibkan. Jadi ini juga salah satu peran kami untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19,” tegasnya.
Rencananya, saat kunjungan ke kabupaten kota di Maluku nanti, TP PKK akan membawa alat rapid test sehingga diharapkan di sana pun mereka bisa melaksanakan hal yang sama. Dalam waktu dekat, Satgas Penanganan Covid-19 TP-PKK Maluku merencanakan akan ke Kabupaten Maluku Tenggara karena daerah ini adalah Pilot Project untuk membantu Pemkab.
“Ini baru pertama kali setelah terbentuk Satgas Covid 19 TP PKK Maluku.
Di tempat yang sama, Kadis Kesehatan Maluku, Meykal Pontoh menjelaskan, kegiatan rapid tes ini untuk mengetahui kondisi awal sehingga ketika kedapatan yang hasil rapid tesnya reaktif, maka harus dilakukan pemeriksaan swab PCR untuk memastikan apakah positif atau negatif Covid-19.
“Kalau hasilnya positif, kita memberikan dua pilihan. Pertama, apakah mau dikarantina terpusat atau dirawat secara mandiri di rumah,” jelasnya.
Pontoh menjelaskan, selama dalam proses karantina, kebutuhan orang yang terpapar Covid-19 akan diupayakan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi/Kabupaten/Kota.
Sementara itu, apresiasi diberikan salah satu pengendara motor, Joseph terhadap pelaksanaan rapid test gratis yang digelar Satgas Covid 19 TP PKK Maluku.
Lelaki berusia 36 tahun ini mengucapkan terimakasih, karena kepedulian TP PKK ini sangat membantu masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan khususnya dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.
“Terima kasih TP-PKK Maluku, sudah adakan rapid tes gratis. Dengan adanya kegiatan ini, beta (saya) dan masyarakat yang ikut rapid ini merasa terbantu, karena biaya rapid cukup mahal. Ini Katong (kita) seng (tidak) perlu mengeluarkan uang lagi. Sekali lagi, terima kasih banyak,” tandas Joseph. (humasmaluku).