AMBON, SPEKTRUM – Besok (29/1/2021) Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Murad Ismail akan divaksin Sinovac untuk kedua kalinya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Leimena, Rumah Tiga, Ambon.
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi Spektrum dari Humas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, Kamis (28/1/2021), Gubernur akan divaksin sekitar pukul 09.00 WIT.
Dua minggu lalu atau tepatnya Jumat (15/1/2021) Gubernur Maluku beserta Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman, Kepala Biro Operasional Polda Maluku, Kombes Pol. A. Wantri Yulianto, Danlanud Pattimura, Kolonel Pnb Sapuan, Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang, Dir RSUP dr. J. Leimena, Celestinus Eigya Munthe, Sekretaris MUI Maluku, Abdul Manan Latuconsina, Sekretaris Umum Sinode Gereja Protestan Maluku, Elifas Maspaitella, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Richard Rahakbauw, Kepala Basarnas Maluku, Djunaedi dan juga Kabinda Maluku, Kolonel Arm. Jimmy Aritonang divaksin untuk kali pertama.
Pada kesempatan vaksin perdana, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury tidak dapat divaksin karena tekanan darahnya tidak memenuhi syarat. Sedangkan Walikota Ambon juga tidak memenuhi syarat karena usianya sudah 65 tahun.
Pada pemberian vaksin perdana, Gubernur sempat tertahan karena ternyata setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah, tekanan darah Gubernur 153/88, melebihi persyaratan yang diperbolehkan, yakni sekitar 130/90. Gubernur tidak memenuhi persyaratan untuk dilanjutkan ke meja ketiga, tindakan vaksinasi ditunda. Menunggu sekitar 30 menit lagi.
Setelah 30 menit berlalu, Gubernur kemudian diperiksa lagi tekanan darahnya. Kali ini memenuhi syarat, tekanannya 130/80. Akhirnya Gubernur dipersilahkan ke meja tiga untuk divaksin dan setelahnya, menuju meja empat untuk dilakukan observasi. Petugas di meja empat menyampaikan kemungkinan kejadian setelah divaksin seperti nyeri dan bengkak di daerah penyuntikan. Demam dan nyeri seluruh badan namun akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa saat. Kejadian yang tergolong berat juga kemungkinan dapat terjadi seperti kejang, sesak dan shock. Olehnya, petugas di meja keempat menyarankan kepada semua yang telah divaksin untuk menunggu selama 30 menit di ruang observasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“ Setelah diobservasi dan ternyata aman, kami akan memberikan kartu vaksinasi dan kartu kontrol. Jika tidak ada yang ingin ditanyakan, kami persilahkan bapak untuk menunggu di ruang observasi,” kata Reno, petugas meja keempat.
Orang kedua yang divaksin setelah Gubernur adalah Sekretaris Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Ely Maspaitella.
Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman mendapat giliran ketiga. Pangdam juga pada kesempatan kedua baru lolos penyaringan karena di penyaringan pertama, tekanan darahnya 158/90, melebihi persyaratan. Baru di pemeriksaan kedua, tensinya menjadi 120/80 dan divaksin. (S.17).