SOROT  

Toisuta Harap Walikota Dialog Terbuka Bersama Pendemo

AMBON, SPEKTRUM– Jihad Toisuta, orator demo mahasiswa IAIN Ambon berharap Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy mau berdialog secara terbuka dengan mahasiswa. Hal ini diungkapkan Toisuta kepada wartawan di Balai Kota saat melakukan demo, Senin (26/7/2021) di depan halaman Balai Kota Ambon.

Ia mengatakan, beberapa utusan Wali kota telah mengajak perwakilan mahasiswa yang berdemo menolak PPKM untuk berdialog di dalam kantor Wali kota tetapi mereka tidak mau, ia mau Wali kota sendiri yang datang menemui mahasiswa di tempat para mahasiswa berdemo dan berdialog secara terbuka agar yang dikatakan Wali kota dapat didengar langsung sendiri oleh khalayak. Jika di tempat tertutup, akan berbeda kesepakatannya.

Toisuta juga berharap Wali kota menjelaskan kepada publik tentang realisasi bantuan sosial yang telah dikucurkan kepada ribuan kepala keluarga di Kota Ambon karena berdasarkan penelusurannya kepada kepala keluarga di beberapa kecamatan, mereka menyebut tidak pernah menerima bantuan.

“Katanya ada bantuan sosial selama pandemi ini, untuk ribuan kepala keluarga tapi beta tanya mereka, katanya mereka tidak pernah dapat. Itu harus dijelaskan Wali kota. Siapa saja yang dapat?,” tegasnya.

Menurut Toisuta, PPKM bisa dilakukan jika dibarengi dengan sejumlah bantuan agar tidak menyengsarakan masyarakat. Bantuan tersebut harus benar-benar sampai ke tangan orang-orang yang membutuhkan, terdampak PPKM.  Namun salah satu pendemo menyelah perkataan Toisuta, ia berkata akan terus melakukan demo sampai PPKM dihentikan.

Ia juga keberatan dengan dibatasinya peribadatan karena menurutnya hal itu bertentangan dengan amanat UUD 1945, khususnya Pasal 29. Ia menyebut semua peraturan dibawahnya bisa diberlakukan asalkan tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. Instruksi Wali kota Ambon No.06 tahun 2021, ia katakan bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi yakni  Pasal 29 UUD 1945. (HS-17).