AMBON, SPEKTRUM – Duta Parenting Maluku, Widya Murad Ismail lakukan kunjungan kerja di Ohoi Dian Darat, Kabupaten Maluku Tenggara, Sabtu (25/10/2020). Ia menyambangi lokasi dimana ada penderita stunting di kabupaten tersebut.
Widya Pdatiwi Murad terus memberikan semangat kepada orang tua maupun anak-anak stunting. Hampir dalam setiap kunjungannya, Widya selalu mengingatkan ima dirinya merupakan ibunya orang Maluku atau Ina Latu Maluku.
Selain itu, Ketua Tim Penggerek PKK Provinsi Maluku memberikan sejumlah bantuan berupa buku menu sehat berbasis pangan lokal.
Juga, Bantuan bibit sayur untuk 29 keluarga stunting yang diserahkan secara simbolis danaket olahan ikan untuk keluarga stunting sebanyak 24 paket.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan kerja saya, sebagai duta perangi stanting Maluku selain itu sebagai ibunya orang Maluku atau Ina latu Maluku saya berkewajiban untuk mengunjungi dan melihat langsung masyarakat termasuk di Maluku Tenggara yang merupakan bagian dari silaturahmi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Maluku,” ungkap Widya dalam sambutannya.
Istri Gubernur Maluku ini menyampaikan, stunting bukan hanya masalah terkait postur anak yang pendek saja, tapi sangat berkaitan dengan kecerdasan anak dan daya saing anak di masa depan.
Untuk itu perangi stunting ‘potong pele stunting merupakan perjuangan bersama. “Perjuangan ini dapat kita mulai dari diri sendiri dan keluarga dengan terus mencukupi 1000 hari pertama kehidupan yakni sejak hamil hingga anak berusia 2 tahun,” ajaknya.
Setiap desa kata Widya, harus berjuang mengurangi bahkan menyelesaikan masalah stunting di masyarakatnya.
“Tetapi yang sangat ingin saya sampaikan adalah masalah harus diselesaikan dari sumbernya dan tentu saja berdasarkan analisa yang jelas contohnya di dian darat masih terdapat 25 balita stunting dan diantara balita tersebut masih banyak yang belum memiliki BPJS atau jaminan kesehatan lainnya,” ujarnya.
Jika seperti ini lanjut Widya bagaimana balita stunting mampu memiliki akses dalam menjangkau pelayanan kesehatan dengan maksimal.
“Ingatlah aset terbesar sebagai orang tua adalah anak-anak kita untuk itu tolong diperhatikan di sini aja jangan lupa untuk sering memeluk anak-anak kita sebagai dari bentuk kasih sayang. Karena gizi tanpa kasih sayang bagaikan sayur tanpa garam. Sebagai duta perangi stunting Maluku saya mengajak setiap kita yang hadir saat ini dengan berbagai kapasitas dan kemampuan yang dimiliki untuk bekerjasama berkonvergensi dalam menurunkan jumlah stanting di Provinsi Maluku,” ajaknya.
Menurutnya, stunting bukan saja tugas dokter, mantri dan perawat tetapi semua komponen di masyarakat.
“Kepala ohoi sangat berperan untuk memastikan setiap warganya sehat dan memiliki kartu BPJS. Dengan dana desa yang ada pergunakanlah untuk kepentingan masyarakat,” ingatnya..
Selain itu lanjut Widya, tokoh-tokoh Agama harus berperan dan mengingatkan serta memotivasi jamaah dan warga jemaat saat berkotbah maupun memberikan pesan-pesan kesehatan di gereja maupun masjid. (S-16)