AMBON, SPEKTRUM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) oleh Pemkot Ambon mendapat respon dari sebagian masyarakat Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Tepatnya di perbatasan Negeri Suli dan Kota Ambon, aksi pengusiran terjadi terhadap warga Kota Ambon yang akan memasuki wilayah Maluku Tengah.
Aksi sebagian warga di Kecamatan Salahutu ini terjadi Selasa, (9/6/2020), sekira pukul 12:30 WIT, seputaran ‘Waterboom’, Dusun Waitatiri, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng, Provinsi Maluku.
Informasi yang diperoleh media ini menuturkan, aksi tersebut dilakukan setelah diberlakukannya pembatasan bepergian dari dan menuju Kota Ambon. Warga dari luar Kota Ambon yang hendak bepergian ke Kota Ambon harus melengkapi diri dengan surat-surat, diantaranya Surat Keterangan Kesehatan, KTP, Surat Keterangan Jalan dari instansi dan administrasi lain yang diminta dari warga.
Masyarakat dari Kecamatan Salahutu, yang sebagian besar melaksanakan aktivitas di Kota Ambon, terlebih dahulu harus mengantri di pusat-pusat kesehatan masyarakat di desa masing-masing untuk membuat surat keterangan kesehatan. Hal itu dinilai menghambat pekerjaan mereka.
Sementara itu warga dari Kota Ambon hendak menuju Kecamatan Salahutu (khusus melewati jalur Suli-red), tidak dilakukan pemeriksaan serupa. Inilah yang membuat warga berdomisili di Kecamatan Salahutu merasa resah. Sehingga melakukan aksi penolakan terhadap warga dari arah Kota Ambon menuju Kecamatan Salahutu.
Mereka kesal, karena warga Kota Ambon dengan leluasa bisa memasuki wilayah Kecamatan Salahutu, tanpa surat keterangan kesehatan dan pemeriksaan dari dinas terkait. Sebaliknya warga Kecamatan Salahutu dengan susah payah memasuki wilayah Kota Ambon.
“Sampai dengan saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah, di depan Waterboom Dusun Waitatiri, Kecamatan Salahutu,” kata salah satu sumber media ini di TKP melalui pesan watshapp-nya.
Sementara Pemerintah Kota Ambon yang dikonfirmasi, melalui Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz menjelaskan, saat ini pihak Pemkot Ambon bersama beberapa orang warga sementara lakukan mediasi.
“Sudah dimediasi. Dan saat ini transportasi lancar,” singkat Adriaansz melalui pesan elektroniknya kepada Spektrum, Selasa, (9/6/2020).
Terpantau di lapangan, saat ini kondisi arus lalu lintas dan transportasi sudah kembali normal dan lancar. (S07)