27.7 C
Ambon City
Senin, 16 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Walikota Ambon Liburkan Sekolah

AMBON, SPEKTRUM – Efek menyebarnya isu ada warga di Maluku sudah terjangkit virus Corona, menyebabkan kepanikan di tengah warga. Isu ini kencang terendus melalui jejaring sossial media.

Walikota Ambon Richard Louhenapessy meliburkan para siswa tingkat TK, SD dan SMP di wilayah Kota Ambon. Pemberlakukan libur berlangsung selama dua pekan, atau sejak 17 hingga 30 Maret 2020. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi ancaman serangan virus corona.

“Para siswa akan belajar dari rumah sejak tanggal 17 – 31 Maret 2020. Proses belajar mengajar tidak di sekolah, tapi dilakukan dari rumah. Teknisnya, Pemkot Ambon akan keluarkan edaran sebagai panduan. Jadi selama belajar dari rumah, siswa/i dilarang berkomunikasi dengan temannya, apalagi bermain berkelompok,” kata Richard kepada Wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (16/03/2020).

Pada hari yang sama, usai rapat bersama Gubernur Provinsi Maluku dan Forkopimda Maluku, di kantor Gubernur Maluku, Richard mengatakan, aktifitas sekolah tetap berjalan.

Hal itu dikatakan sesuai petunjuk Gubernur Maluku yang memilih tidak meliburkan sekolah. Dalilnya, Maluku belum terpapar corona seperti beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Namun usai rapat, Wali Kota Ambon akhirnya memutuskan meliburkan sekolah tingkat TK/ PAUD, SD dan SMP di Kota Ambon. Saat memberikan keterangan pers di kantor Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menjelaskan, siswa dirumahkan, proses belajar mengajar di rumah dengan catatan antara lain, siswa dilarang berkomunikasi dengan teman-teman.

“Dalam artian, pergi berkelompok ke rumah teman lalu bermain. Ini dilarang dan kita buat surat edaran kepada seluruh orang tua siswa, kita juga meminta agar siswa tidak mengunjungi tempat keramaian misalnya tempat keramaian misalnya tempat wisata, mall dan lainnya. Kami berharap orang tua dapat membatasi kegiatan siswa selama berada di rumah,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat memberikan keterangan pers di Kantor Walikota Ambon, kemarin.

Para siswa juga dilarang bepergian ke luar daerah atau meninggalkan Kota Ambon. Soal sistem pembelajaran Louhenapessy menjelaskan mata pelajaran akan diatur melalui google program baik melalui guru kelas, guru mata pelajaran dan lainnya. “Kita arahkan untuk itu,” kata Richard.

Bukan hanya itu, kata dia, saat anak akan kembali ke sekolah, orang tua diharapkan menyampaikan travel form yakni formulir yang disampaikan ke sekolah tentang kegiatan anak selama berada di rumah.

“Misalnya mereka dimana, kemana agar aktivitas anak dapat dipantau dan ini harus dilaporkan ke sekolah masing-masing,” katanya.

Sebelumnya, Louhenapessy membantah jika siswa akan belajar dari rumah. Namun, keputusan ini berubah dan mengikuti pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Fahmi Salatalohy untuk merumahkan anak-anak selama 14 hari kedepan. (S-16/S-01)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles