Spektrumonline.com
Beranda SOROT Setahun, Dana Korban Gempa Ambon tak Kunjung Cair

Setahun, Dana Korban Gempa Ambon tak Kunjung Cair

Warga berlarian saaat gempabumi beruntun Mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya, Kamis siang, (10/10/2019)

AMBON, SPEKTRUM – Dana bantuan sosial dari Pemerintah Pusat untuk korban terdampak gempa bumi tahun 2019 sampai sekarang, belum disalurkan Pemerintah Kota Ambon kepada para korban. Bantuan tersebut khusus untuk renovasi atau rehabilitasi seribu lebih rumah warga dengan klasifikasi rusak berat, sedang dan ringan.

Dana itu ditampung oleh Pemkot Ambon pada Bank Negara Indonesia (BNI). Anehnya, sudah berjalan setahun, September 2019-September 2020, dana tak kunjung cair. Kapan kepastian dana dimaksud akan diterima (para korban), sejauh ini Pemkot Ambon hanya memberikan janji kepada para korban.

Padahal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon dalam rapat bersama Komisi I DPRD Kota Ambon beberapa waktu lalu telah berjanji, akan menncairkan anggaran 50 persen, dana gempa untuk dibagikan kepada korban. Faktanya, belum direalisasikan.

Kepala BPBD Kota Ambon, Demmy Paiys sendiri kembali memastikan, Senin 14 September 2020, para korban gempa sudah memperoleh sebagian dana tersebut.

Menyikapi masalah ini, Anggota Komisi I DPRD Kota Ambon, Cristianto Laturiuw meminta, BPBD Kota Ambon untuk jujur soal keberadaan dana tersebut. 

Ia mempertanyakan, ada masalah apa sehingga Pemkot Ambon terkendala melakukan proses pencairan dana bantuan gempa untuk oara korban tersebut.

“Jika ada problem atau kendala lain, harus disampaikan secara transparan ke publik. Sebab janji-janji seperti ini yang membuat korban semakin kecewa dengan pemerintah. Jadi harus jujur dan terbuka,” tegas Christianto Laturiuw, kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Ambon, Senin (28/09/2020).

Ia mengingatkan, BPBD Kota Ambon agar tidak lagi menjelaskan tentang kendala-kendala administrasi dan sejenisnya. Mengingat, setahun pasca gempa, itu bukan waktu yang singkat hanya untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan administrasi.

Mestinya saat ini, kata dia, para korban gempa sudah pada tahap memperbaiki rumah mereka.

“Kalau masih menjelaskan soal kendala administrasi, itu sangat disayangkan. Kan sudah sangat lama, mestinya sudah tahap perbaikan rumah rumah warga yang rusak akibat gempa tahun lalu kok sekarang belum juga dicairkan dananya. Masalahnya apa?” tanya dia menyelidik.

Ia menyebutkan, ada 1.400 lebih Kepala Keluarga atau KK di Kota Ambon dan sekitarnya, merupakan korban gempa bumi dengan berbagai kategori. Namun data tersebut masih akan diverifikasi untuk memastikan kebenarannya. Karena terdapat data lain yang masuk sebanyak 1.840 KK untuk pencairan tahap dua.

“Pertanyaannya, lalu yang pencairan tahap awal itu kapan? Masalah ini akan diusulkan kembali ke pimpinan komisi I untuk memanggil para pihak terkait guna mempertanyakan apa saja yang menjadi kendala sehingga para korban belum menerima hak mereka,” tegasnya. (S-01)

Komentar
Bagikan:

Iklan