Pilkada SBT – Aru, PKS Fokus Menangkan Kader

Ilustrasi. /net

AMBON, SPEKTRUM – Partai Keadilan Sejahtera atau PKS fokus memenangkan kadernya dalam perehelatan Pilkada serentak 2020 nanti. Empat daerah di Maluku, dua diantaranya yakni kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), dan Kepulauan Aru, PKS akan merekomendasikan kadernya.

“Tahapan sementara adalah pendaftaran, baik untuk calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dari Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Seram Bagian Timur, dari Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, serta Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Maluku Barat Daya,” kata Ketua Bidang Polhukam DPW PKS Maluku, Amir Rumra di Ambon, Jumat (29/11/2019).

Namun, di Kabupaten Bursel dan Kabupaten MBD tidak ada kuota PKS di DPRD dua daerah tersebut, sehingga PKS sekadar mengusung saja. “Namun ada partai politik lain di dua daerah itu, tengah berkomunikasi dengan PKS,” kata Amir.

Meskipun tidak ada kursi di DPRD, kata dia, PKS memiliki jaringan infrastruktur di Bursel dan MBD yang melakukan nilai tawar bagi parpol lain untuk berkomunikasi.

“Sehingga kita lebih fokus untuk pilkada SBT dan Kepulauan Aru. Apalagi yang maju sebagai bakal calon Bupati SBT adalah kader PKS (Fahri Husni Alkatiri), dan di Kepulauan Aru bakal calon wakil bupati juga kader PKS,” ungkapnya.

Untuk sementara ini, menurut Amir, semua masih dalam tahapan persiapan di masing-masing DPD. Selanjutnya, akan dibawa ke DPW untuk uji kelaikan dan kepatutan oleh pengurus wilayah.

“Gambarannya tidak pasti kader partai yang mendapatkan rekomendasi PKS, kecuali untuk Kabupaten SBT itu sudah pasti yakni Fachri Alkatiri kader yang maju di pilkada SBT,” terangnya.

Sedangkan untuk Kabupaten Kepulauan Aru terbuka peluang bagi calon lain di luar partai, tergantung situasi. Ia berharap Bupati petahana Aru, masih bergandengan dengan wakilnya yakni Muin Sogalrey, atau calon bupati lain bergandengan dengan wakil bupati sekarang.

“Biarlah tetap mengalir saja dan tergantung situasinya untuk Kabupaten Kepulauan Aru, bila kader partai digandeng kembali oleh calon petahana untuk periode kedua maka tentunya rekomendasi akan diprioritaskan kepada mereka,” timpalnya.

Soa target, lanjut Amitr, kalau kedua kader ini direkomendasikan, maka semuanya harus menang di Pilakda SBT dan Kabupaten Kepulauan Aru. Berbagai kajian strategis pun dilakukan partai.

Dalilnya, karena Kabupaten SBT sebelumnya juga didesain fraksi PKS di DPRD, sehingga Bupati Mukti Keliobas dan Wakil Bupati Fachri Husni Alkatiri bisa memenangkan pilkada lima tahun lalu.

“intinya, PKS berharap dua pasangan ini bisa bergabung lagi untuk pilkada 2020. Tapi keinginan masyarakat bawah juga tidak dapat dinafikan, dan perkembangan ekonomi di sana juga masih jadi sorotan,” jelasnya.

Hampir rata-rata orang SBT ingin kembali pada Abdullah Vanath (mantan bupati), sama halnya dengan Kabupaten Kepulauan Aru di era bupati Tedy Tengko (almarhum),” katanya.

Sebab kedua figur ini bisa mengubah hutan belantara menjadi sebuah kota yang besar dan ramai, tinggal bagaimana bupati dan wabub sekarang melakukan perbaikan dan peningkatan.

“Periode pertama saja sudah seperti begitu apalagi amsuk periode kedua, dan tentunya orang tidak fokus lagi,” ujarnya.

Menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak gampang, Kalau jadi bupati maka uang ratusan milaran hingga triliunan sudah ada dalam APBD tetapi kalau tidak punya visi-misi memang sulit.

Apalagi kalau hanya punya bermimpi jadi kepala daerah, sekedar pencitraan, dan pura-pura dekat dengar rakyat karena mau jadi calon kepala daerah, dan ketika sudah terpilih maka lupa semua apa yang dibicarakan.

“Saya sendiri empat perode jadi anggota DPRD bukan dipilih karena uang dan tidak mau mendidik masyarakat dengan cara-cara yang pragmatis, silahkan wartawan cek di lapangan dan saya fokus untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tandasnya. (*/S-06/ANT)