Peringati Hari Lingkungan Hidup, 1000 Anakan Pohon Bakal Ditanam

Sekda Maluku, Kasrul Selang bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Roy Syauta dan Kepala Dinas Kehutanan, Sadli Lie

AMBON, SPEKTRUM– 1000 anakan pohon Mangrove dan juga buah-buahan akan ditanam untuk melestarikan ekosistem, restorasi dalam rangka menjaga dan memelihara lingkungan hidup.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provinsi Maluku, Roy Syauta,kepada wartawan  usai acara peringatan Hari Lingkungan Hidup yang dipusatkan di Islamic Centre, Kamis (10/6/2021).

Tidak hanya menanam pohon, DLH juga akan memasang jaring sampah di 5 muara sungai yang ada di Teluk Ambon atau biasa disebut Coastal Clean Up, yakni kegiatan membersihkan sampah di pantai dengan cara memilah berdasarkan jenisnya dan Edukasi Sampah kepada masyarakat serta transplantasi Terumbu Karang yang dipusatkan di Pulau Pombo dan Teluk Ambon.

Anakan Mangrove dan pohon buah-buahan diserahkan secara simbolis kepada Lantamal IX sebanyak 50 anakan, anakan Durian kepada Ketua Sinode GPM, Ketua MUI Maluku dan Ketua Presidium Wanita Katolik RI DPD Maluku, masing-masing sebanyak 200 anakan.  

Masyarakat Negeri Soya mendapat 100 anakan pohon Rambutan Aceh, Komunitas Pecinta Alam Kanal Ambon mendapat anakan Mangrove sebanyak 100 anakan dan juga restoran Sari Gurih, 50 anakan Mangrove.

DLH, lanjut Syauta, akan terus melakukan edukasi tentang pentingnya kesadaran untuk melaksanakan pengelolaan sampah, perlindungan lingkungan termasuk sumber-sumber air.

“Harapannya, kawan media mendukung. Ke depan, Maluku tetap lestari, tetap terjaga dalam rangka memberikan warisan lingkungan hidup yang baik dan sehat kepada semua generasi,” terangnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Kasrul Selang memimpin upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup yang kali ini bertema “Restorasi Ekosistem”, bertujuan meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap Bumi sebagai tempat tinggal, menjaga ekosistem agar tetap lestari dan mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan serta estetika pesisir pantai.

Sekda dalam kesempatan itu membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar mengatakan, dengan peringatan HLH se-dunia tahun ini, saatnya melakukan penyesuaian berpikir dan bertindak .

Walau tidak bisa mengembalikan waktu, tapi kita bisa menanam pohon, menghinjaukan alam dan lingkungan, mengubah pola konsumsi, membersihkan sungai dan pantai serta berbagai aktivitas positif lainnya dalam menjaga dan merawat lingkungan.

“Kita adalah generasi yang berdamai dengan alam,” kata Sekda.

Menurutnya, tema “Restorasi Ekosistem”, sejalan dengan semangat dan langkah Indonesia dalam arti luas pengelolaan lingkungan dan kehutanan.

Pengelolaan tersebut antara lain,  restorasi dan rehabilitasi hutan dan kawasan guna mendukung upaya mengatasi krisis perubahan iklim. Memastikan pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.

“ Sebagai bagian dari upaya dalam pemulihan ekonomi nasional melalui kegiatan padat karya, penanaman serta rehabilitasi Mangrove dan restorasi Gambut,” terangnya.

Restorasi hutan untuk mengatasi krisis lingkungan elemen udara, air dan tanah, tutupan lahan serta restorasi kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan, dalam hal nilai-nilai, kebijakan, pendekatan, program, pembiayaan dan teknis operasional berdasarkan kebutuhan lapangan.

” Utamanya untuk tujuan menjaga segenap tumpah darah dan bangsa serta memajukan kesejahteraan umum, selain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan dalam upaya ikut melaksanakan ketertiban dunia, berdasarkan perdamaian dan keadilan,” jelas Sekda.

Hadir juga pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku, Sadlie Lie dan para tamu undangan lainnya. (SH-17).