AMBON, SPEKTRUM – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku telah bertemu Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Fachrul Razi di Jakarta, kemarin. Lawatan ke ibukota negara, Pengurus MUI Maluku di pimpin Ketua MUI Maluku, Dr. Abdullah Latuapo. Alasan mereka yakni silaturahmi dengan Menteri Agama, Wakil Menag, serta Menteri Tenaga Kerja RI.
Tapi wacana berkembang di Kota Ambon menyatakan pelesiran Pengurus MUI Maluku ke Jakarta, untuk bertemu dengan Menteri Agama Fachrul Razi, mereka diduga turut manuver dan lobi Menag, terkait kandidat Kakanwil Kemenag Maluku.
Kabar ini dikaitkan dengan proses seleksi calon Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku yang sudah selesai dilaksanakan oleh BKN RI dan Kemenag RI, medio Juni kemarin. Di mana hasil seleksi hingga Jumat (3/07/2020), belum di umumkan oleh pihak Kemenag RI.
Siapa kandidat Kakanwil Kemenag yang diperjuangkan Pengurus MUI Maluku itu? hanya saja nama kandidat tersebut belum diketahui dengan pasti, alias dirahasiakan.
“Kita ingin proses seleksi hingga penetapan Kakanwil Kemenag Maluku terpilih nanti, keputusan Menteri Agama berpatokan kepada hasil seleksi yang sudah dilakukan oleh BKN dan Kemenag RI. Kalau ada manuver atau lobi untuk kandidat tertentu, harapan kami, Menag tidak perlu mengakomoadir lobi tersebut,” kata sumber di Ambon kepada Spektrum, Jumat malam (3/7/2020), sembari meminta namanya tidak perlu di publikasikan.
Namun wacana ini langsung dipatahkan oleh Pengurus MUI Provinsi Maluku. Mereka menepis isu telah melobi Menag, untuk kandidat tertentu agar ditetapkan menjadi Kakanwil Kemenag Maluku.
Sekretaris MUI Provinsi Maluku, Abdul Manan Latuconsina mengatakan, Pengurus MUI Maluku ke Jakarta bukan untuk melobi Menteri Agama, terkait proses seleksi calon Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Menurut Manan saat silaturahmi, Pengurus MUI Maluku tidak menyodorkan nama kandidat Kakanwi Kemenag Maluku kepada Menteri Agama. Sebaliknya momentum ini dimanfaatkan oleh Pengurus MUI Maluku, yakni memperjuangkan beberapa kepentingan Maluku dengan pihak Kemenag RI maupun Kementerian Tenaga Kerja.
“Jadi agenda silatutahmi beberapa orang Pengurus MUI Maluku dengan Menteri Agama kemarin di Jakarta, bukan untuk lobi tentang kandidat Kakanwil Kemenag Maluku. Itu rumor saja,” tepis Abdul Manan Latuconsiba, saat di konfirmasi Spektrum Online melalui telepon selulernya, Jumat malam, (3/7/2020).
Manan menyebut agenda pertemuan dengan Menag, justru Pengurus MUI Maluku memperjuangkan beberapa hal yang merupakan kepentingan Provinsi Maluku.
Masing-masing, memperkuat Maluku sebagai laboratorium perdamaian.Kemudian soal tuntutan masyarakat muslim Maluku tentang Embarkasi Haji Antara di Ambon, dan hajatan Utsawa Dharma Gita (UDG) skala nasional yang akan digelar di Kota Ambon.
Dia berujar, MUI Maluku pada prinsipnya mengapresiasi penuh terhadap seluruh calon Kakanwil Kemenag Maluku yang sudah ikut seleksi. Sebaliknya MUI Maluku tidak punya kandidat tertentu.
“Kami menghormati dan menghargai proses serta mekanisme teknis formal yang sudah ditetapkan teknisnya oleh Kemenag RI,” kata Manan.
Karena aturan sudah jelas demikian, sehingga MUI Maluku tidak punya kewenangan untuk mengintervensi, apalagi melobi Menteri Agama untuk menetapkan kandidat tertentu, seperti wacana yang saat ini bergulir.
“Harapan kami, mudah-mudahan kandidat yang terpilih menjadi Kakanwil Kemenag Maluku, itu figur yang terbaik. Bisa melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan negara kepada dia. Saya kira Poinnya disitu” tukasnya.
Kemenag itu, lanjut Manan, menjadi mitra MUI. Oleh karena itu Pengurus MUI Maluku memebrikan kepercayaan penuh kepada Kemenag RI yang punya kewenangan untuk itu, sesuai dengan prosedur dan aturan normatif yang berlaku.
“Jadi beberapa pengurus MUI Maluku ke Jakarta, bukan hanya bertemu Menteri Agama saja, tapi juga ketemu denga Wakil Menag RI,” imbuhnya.
Selain itu, kata mantan Ketua Alumni IAIN Ambon ini, agenda Pengurus MUI Maluku di Jakarta juga bertemu dengan pihak Kementerian Tenaga Kerja RI, terkait dengan usulan program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas untuk lembaga Pendidikan Agama dan Pesantren.
“Ada 21 lembaga pendidikan agama dan pesantren yang di perjuangkan oleh MUI Maluku di pusat, untuk mendapatkan bantuan gedung workshop dan peralatan Balai Latihan Kerja Komunitas,” jelas Abdul Manan Latuconsina.
Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Maluku, Dr. Abdullah Latuapo, justru santai menanggapi isu lobi jabatan Kakanwil Kemenag Maluku di Menag.
“itu sudah, kami telah sampaikan semuanya. Namun hal ini tidak bisa di sampaikan ke publik,” ujar Abdullah Latuapo.
Bahkan saat pengurus MUI Maluku di Jakarta sangat diapresiasi oleh Menag .Alasannya, karena para Ketua MUI saat berkunjung ke Jakarta, hanya bicara soal satu agama saja, dan sebaliknya minim bersuara seputar kepentingan semua agama.
Setelah silaturahmi dengan Menag, kata dia, selanjutnya Pengurus MUI Maluku juga akan bertemu dengan Wapres, guna memperkuat agenda MUI Provinsi Maluku.
“Saat bertemu dengan pak Wakil Presiden nanti, tentu ada berbagai hal tentang keumatan serta perwujudan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, akan kami sampaikan kepada beliau,” Janji Ketua MUI Maluku ini.
Diketahui, seleksi calon Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku telah selesai dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia (BKN RI), dan Kemenag RI di Jakarta.
Ada enam kandidat Kakanwil Kemenag Maluku. Mereka adalah Jamaludin Bugis, (Plt. Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku). Rappe dari Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan. Akademisi IAIN Ambon, Ismail Tuanany. Nasarudin L Midu. Abdul Hamid, dan Hanafi Rumatiga, Kepala Kemenag Kabupaten Maluku Tengah.
Dari enam kandidat itu, hanya tiga nama yang diusulkan oleh tim seleksi ke Menag. Terakhir, salah satu diantara tiga nama tersebut, nantinya ditetapkan oleh Menteri Agama Fachrul Razi, untuk menjabat Kakanwil Kemenag Provinsi Maluku. (S-14)