AMBON, SPEKTRUM – Penyediaan Panti Bina Laras penting ada di Maluku untuk menuntaskan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Terutama ODGJ yang menggelandang dan tidak diketahui atau ditelantarkan keluarganya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi Maluku, Sartono Pinning, melalui saluran telepon, Selasa (13/10/2020).
Dikatakan, selama ini Dinsos kabupaten dan kota telah berupaya melayani dengan baik ODGJ. Misalnya mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) terkait pengobatan dan rehabilitasi medis bila ada ODGJ yang tidak mampu yang terjaring operasi untuk dibuatkan kartu BPJS Kesehatan agar bisa berobat rutin gratis dan kembali pulih. Produktif dan mandiri.
Namun seringkali RSKD maupun Dinsos kesulitan untuk mengurus BPJS Kesehatan karena ODGJ kebanyakan “stateless”, tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk maupun Kartu Keluarga. Padahal untuk mengurus BPJS memerlukan keduanya.
“Semua sekarang perlu Nomor Induk Kependudukan. Banyak (ODGJ-red) yang tidak punya dan ditinggalkan keluarganya”, ungkapnya.
Menurut Sartono, disinilah penting adanya Panti Bina Laras agar ODGJ yang sudah diterapi secara medis dan “stateless” tersebut tidak menggelandang lagi.
Ia juga terus berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) kabupaten/kota agar persoalan pencatatan administrasi bagi ODGJ juga dapat dilakukan.
Ia berharap keberadaan Panti Bina Laras khusus untuk ODGJ, tidak sekedar bangunan tetapi disediakan juga tenaga medis dan perangkat penunjang, seperti psikolog, psikiater, perawat medis, relawan pendamping dan lainnya agar bisa difungsikan seperti Panti “Hiti-hiti Hala-hala” di Maluku yang sudah ada untuk menampung anak muda dengan masalah sosial dan hukum. Disediakan pendampingan hukum oleh pengacara Panti.
“Panti atau apapun sebutannya, penting untuk penjangkauan terhadap gelandangan psikotik. Di Tual dan kabupaten kota, ada (gelandangan psikotik-red). Kalau gelandangan anak muda dengan masalah hukum, kita sudah ada di Hiti-hiti Hala-hala”, tandasnya.
Sartono berharap, dengan didirikannya Panti Bina Laras yang dioperasikan bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan seperti Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, Dukcapil, Camat, Raja, Swasta, LSM, dan relawan peduli ODGJ, tidak ada lagi ODGJ yang menggelandang di jalan-jalan tak terurus. (S-17)