PIRU, SPEKTRUM – Tak sampai setahun proyek peningkatan struktur urugan dari tanah ke aspal yang dikerjakan PT.Miranti Jaya Permain, mulai dari Dusun Alune Desa Waisalah Kecamatan Huamual Belakang sampai Dusun Ulatu Desa Luhu Kecamatan Huamual hancur, Kamis, (16/06/2022)
Proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 22.349.000.000 dengan nomor kontrak 600/06-02/PPK.PJAU/ APBD- DAK/II/2/2021, dan lama pekerjaan 210 hari kerja kalender itu belum juga selesai.
Pasalnya, target pekerjaan berdasarkan lokasi harusnya sudah sampai ke Dusun Ulatu, namun yang terjadi pekerjaan proyek tersebut belum sampai ke sana.
Pengaspalan yang dilakukan PT.Miranti Jaya Permai hanya sampai ke Dusun Nagalema Desa Waisalah Kecamatan Huamual Belakang.
Mirisnya, proyek tersebut yang berlokasi antara Alune dan Dusun Melati terlihat hancur lantaran banjir, bukan hanya jalan namun proyek pekerjaan saluran air yang masih dalam tahap pekerjaan ikut hancur, bahkan pekerjaan saluran tidak lagi di kerjakan atau diperbaiki.
Sebelumnya masyarakat telah memperingati pihak perusahaan agar tidak menutup aliran sungai, namun hal itu tidak di gubris oleh pihak perusahaan tersebut.
Pelaksanaan pekerjaan tahap kedua awal Februari 2021, mulai meresahkan warga lantaran berbeda pendapat antara masyarakat dengan perusahaan.
Perusahaan mengalihkan aliran sungai masuk ke pemukiman warga, akibatnya rumah warga Dusun Melati terendam banjir.
Salah satu warga masyarakat Dusun Melati, Jufri meminta pihak Kejaksaan atau kepolisian lakukan pemeriksaan terhadap perusahaan yang bekerja asal – asalan.
“Kami berharap penegak hukum bisa mengambil langkah tegas,” karanya berharap. (MG-06)