AMBON, SPEKTRUM – Tidak kunjung selesainya pembangunan dermaga feri di Dusun Wailey Desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, dikeluhkan anggota Komisi III DPRD Maluku, Asri Arman.
Keluhan ini disampaikan Arman saat Rapat Komisi III DPRD Maluku, bersama mitra, yang berlangsung di ruang sidang paripurna, DPRD Maluku, Senin (19/10).
Arman menjelaskan, pencanangan tiang dermaga di laut, telah dilaksanakan sebelum tahun 2010, namun sampai saat ini belum juga selesai dikerjakan. “Anggaran pertama pembangunan jembatan Wailey sudah dicairkan, tapi pekerjaan belum tuntas,” katanya.
Persoalannya, kata Arma masih soal lahan, mestinya sebelum pekerjaan dilakukan, pihak terkait harus menyelesaikan persoalan tanah milik masyarakat.
Dikatakan, jika dilihat dari sisi perencanaan, maka ini membuktikan perencana tidak paham. “Perencanaan tanah bermasalah, kenapa dilanjutkan. Alasan kenapa belum dibangun. Perjuangkan anggaran lama tapi tidak terpakai,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Muhammad Malawat, menjelaskan jika Tim Kementerian Perhubungan telah turun lakukan review desain, sekaligus memastikan pembebasan tanah.
“Karena pelabuhan bentuk L, ada penduduk yang meminta tanah di sekitar dermaga. Jadi tim dari pusat turun kesana untuk mereview desain terhadap pembangunan untuk memastikan hal itu,” jelasnya.
Setelah review selesai dilaksanakan, lanjut Malawat, akan diterbitkan DED atau detail engineering design, setelah itu baru dimasukan dalam usulan anggaran pembangunan dari APBN. “Mekanismenya seperti itu,” katanya. (S-16)