AMBON, SPEKTRUM – Kebijakan pencegahan terhadap penyebaran wabah Corona Virus Disease19, ternyata ikut berdampak atau memperngaruhi bahkan mengganggu kondisi perekonomian di wilayah Provinsi Maluku. Banyak kegiatan yang sudah diprogramkan sebelumnya, terpaksa mendadak ditunda alias batal.
“Kebijakan ini diambil dengan berat hati tentunya, apapun yang dilakukan pasti berdampak, antara lain pada bidang ekonomi,” kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Provinsi Maluku, Kasrul Selang saat memberikan keterangan pers di Ruang Rapat Khusus Lantai VI Kantor Gubernur Maluku, Jumat (20/03/2020).
Menurut Selang, anak-anak sekolah dan pegawai dirumahkan, itu tentu akan berdampak pada masalah ekonomi, namun kesehatan nomor satu.
Dikatakan, Presiden RI melalui media menyatakan, jika diperlukan APBN dan APBD dipangkas pada program yang tidak prioritas dan perbanyak penanganan ini. Juga negara telah siap jika kondisi ini berdampak pada ekonomi.
“Negara berarti kita semua, sebelum menempuh kebijakan merumahkan ASN saja kita telah berpikir dampaknya seperti apa,” kata Selang.
Bahkan tambahnya, akibat wabah Covid-19, nilai dollar meningkat tajam mencapai Rp 16.650. Untuk itu, tambahnya seluruh masyarakat harus mengurangi tingkat konsumtif.
“Tapi bukan berarti kita tetap berdiam diri, seperti yang pernah dikemukakan bahwa semua kesiapsiagaan pangan cukup tersedia, tidak perlu kuatir,” kata Sekda Maluku ini. (S-16)