Survei KC-LSI: Pilkada MBD, Noach-Kilikily Unggul

Tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati berkompetisi di Pilkada Maluku Barta Daya 9 Desember 2020, saling meracik strategi untuk memenangkan pertarungan. Pasti juga ada yang kalah.

AMBON, SPEKTRUM – Hasil survei KCI-LSI Network menempatkan pasangan calon bupati – Wakil Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach Agustinus Lekwardy Kilikily unggul dari dua rivalnya. Survei KCI-LSI Network itu menunjukan, petahana Benyamin Thomas Noach- Agustinus Lekwardy Kilikily yang diajagokan PDIP, partai besukan Megawati Soekarno Putri punya kans besar menang.

Berdasarkan Hasil Survei KCI-LSI yang dirilis Senin (30/11) menemukan kekuatan dan peluang dari para kandidat. Noach-kilikily unggul dari Nikolas Johan Kilikily-Desianus Orno dan pasangan independent John Nimrot Leunupun – Dolfino Markus.

Catatan lain KC-LSI Network menyebut tingkat sosialisasi tentang Pilkada sudah tinggi di Kabupaten MBD. Yaitu, sudah 91,4% yang mengetahui secara tepat pilkada MBD 2020, dan komitmen publik untuk berpartisipai dengan menyatakan menggunakan hak pilih sebesar 97,7% dari mereka semua tetap akan ikut walau ada halangan mendadak di hari H pilkada sebesar 63,3%.

Survei KCI-LSI Network ini, dilakukan secara tatap muka sejak tanggal 2 – 21 Oktober 2020, menggunakan 400 responden yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, dengan Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 5 %. Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif, untuk memperkuat temuan dan analisa.

Menjelang Pilkada MBD, elektabilitas petahana kokoh di atas 50%. Pasangan Benyamin-Agustinus Berpotensi menang dengan selisih elektabilitas petahana diatas 40% dengan barisan Para Lawan Nikolas Johan Kilikily-Desianus Orno dan pasangan independent John Nimrot Leunupun – Dolfino Markus.

Dimana elektabilitas petahana mecapai 54,9%, diikuti pasangan Nikolas Johan Kilikily-Desianus Orno di posisi kedua dengan elektabilitas 12%, di posisi ketiga dengan elektabilitas 7,4% yakni pasangan independent John Nimrot Leunupun – Dolfino Markus.

“Peta Kekuatan kami potret di lima segmen pemilih, di segemen pemilih emak-emak yaitu mereka yang perempuan, atau mereka yang Berprofesi Ibu Rumah tangga. Mayoritas Perempuan 53,7% adalah pemilih pasangan Benjamin Thomas Noach- Agustinus Lekwardy Kilikily, 8% yang memilih John Nimrot Leunupun-Dolfina Markus Dolfina Markus, dan 10,3% yang memilih Nokolas Johan Kilikily-Desianus Orno,” Demikian disampaikan, Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman saat memaparkan hasil survei Pilkada kabupaten MBD di Pasific Hotel Ambon, Senin, (30/11/2020).

Diakuinya, dari segemen pemilih agama protestan yang merupakan pemilih terbesar dengan baseline 98,3%. Benyamin Thomas Noach – Agustinus L Kilkily unggul dengan 54,7% dukungan.

Posisi kedua dengan dukungan 11,6% adalah mereka penganut protestan yang mendukung Nikolas Johan Kilkily-Desianus Orno, dan ketiga John Nimrot Leunupun – Dolfina Markus didukung pemilih protestan sebesar 7,6%. Dan ada 26,1% yang mengambang.

Untuk pemilih milenial yaitu mereka yang berumur kurang dari 29 tahun, Benyamin Thomas Noach – Agustinus L Kilkily unggul 51,6%, kedua dengan dukungan 13,6% adalah mereka yang mendukung Nikolas Johan Kilkily-Desianus Orno, dan ketiga John Nimrot Leunupun – Dolfina Markus didukung milenial sebesar 9,9%.

Sementara, dari segemen pendapatan, diseluruh segemen pendapatan dari wong cilik hingga kelas menengah, Benyamin Thomas Noach – Agustinus L Kilkily unggul, 55,7% di pemilih wong cilik berpendapatan dibawah 500ribu, 48,8% di pemilih wong cilik berpendapatan dibawah 500-999 ribu, dan 59% oleh mereka yang berpendapatan di atas 1juta rupiah.

“Di segmen pemilih etnis calon petahana, Benyamin Thomas Noach – Agustinus L Kilkily unggul, seperti di tiga etnis, yaitu Kisar Benyamin-Agustinus unggul 78,3%, Etnis Babar unggul 50% dan etnis Wetar 61,9%. Sedangkan para penantang memperoleh dukungan sangat kecil hanya masing-masing 1,7% dukungan untuk pasangan Nikolas-Desianus dan John-Dolfina,” kata dia.

Mengapa petahana Benyamin Thomas Noach – Agustinus L Kilkily berpotensi Menang, LSI mencatat 3 alasan. Pertama, tingkat popularitas atau pengenalan yang tertinggi juga tingkat kesukaan yang tinggi, Benyamin Thomas Noach dikenal oleh 95,1% dan disukai sebesar 87,7%.

Kedua Desianus Orno sebesar 81,7% dengan tingkat kesukaan sebesar 64,7%, ketiga Agustinus L Kilkily dikenal sebesar 80,3%. dengan tingkat kesukaan sebesar 83,3%.

Posisi Keempat Nikolas Johan Kilkily dikenal sebesar 77,1%. dengan tingkat kesukaan sebesar 67%, dan pasangan John-dolfina adalah tingkat pengenalan terkecil, dimana John Nimrot dikenal sebesar 75,7% dengan tingkat kesukaan sebesar 66,8%, sedangka wakilnya Dolfina Markus dikenal sebesar 70,9% dan disukai 65,7%.

Alasan Kedua, Petahana Unggul di semua aspek personaliti, diatas 70% publik MBD menilai, Petahana, sosok yang Pintar, Berwibawa, Mampu Mengambil Keputusan, Berwibawa, dan diatas 60% menilai petahan sebagai sosok yang perhatian pada rakyat, menyenangkan dan taat beragama.

Alasan ketiga Mengapa dukungan Petahana begitu perkasa. Yaitu approval rating tingkat kepuasan terhadap petahana diatas 75%. Dimana mereka yang puas dan cukup puas dengan kinerja Benyamin Thomas Noach sebagai petahana sebesar 77.2%, sedangkan yang menyatakan kurang puas dan tidak puas sama sekali, hanya sebesar 15,4%.

Namun tentu ada pelunag bagi para penantang, LSI mengkaji ada empat faktor yang bisa mengubah dukungan. Pertama, adalah pemilih mengambang, Total mereka yang masih ragu dan belum menentukan pilihan sebesar 38 %.

Artinya bahwa masih ada peluang penantang mengambil suara. Namun jika petahana juga mampu meraih cukup banyak suara dari swing voters, maka dukungan petahana sulit dibendung.
Alasan kedua, jika penantang melakukan mobilisasi skala besar/maha dasyat.

Namun jika mobilisasi kampanye dan dukungan pemilih tidak jauh lebih tinggi dari mobilisasi Petahana, maka akan semakin sulit penantang dapat merubah peta kemenangan.

Alasan Ketiga, yaitu tingkat partisipasi Pemilih dan mereka yang golput. Jika tingkat partisipasi semua kandidat sama, maka sulit para penantang mengejar elektabilitas petahana. Namun jika tingkat partisipasi pemilih penantang masif datang ke TPS, jauh lebih tinggi dari petahana, maka peluang penantang masih memiliki harapan.

Alasan Keempat, Dan jika ada tsunami politik seperti skandal, terjerat kasus hukum di akhir menjelang finish pilkada saja yang bisa mengalahkan petahana.

“Perlu kami mencantumkan Disclaimer, Survei KCI- LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 2-20 Oktober 2020. Jauh sebelum waktu pilkada 9 Desember 2020, Artinya kurang lebih 50 hari sebelum hari pencoblosan. Survei tak merekam kejadian selama 50 hari hingga pencoblosan dilakukan. Jika tak ada hal luar biasa terjadi selama 50 hari tersebut, maka dukungan yang diraih masing-masing kandidat saat survei dilakukan, tak akan berbeda jauh di saat hari pencoblosan,” tandas Ikrama Masloman. (S-07)