AMBON, SPEKTRUM – Dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat di Kota Ambon. Wakil Ketua II DPRD Kota Ambon, Rustam Latupono temui konstituennya ditiga lokasi berbeda.
Bagi setiap wakil rakyat, menyerap aspirasi masyarakat melalui kegiatan reses merupakan amanah Undang-Undang.
Dalam reses yang dilakukan Rustam Latupono di Kelurahan Pandan Kasturi, Hative Kecil dan Galala, pekan kemarin, Keluhan yang menjadi kebutuhan masyarakat, tidak jauh berbeda.
Persoalan pendidikan, terutama saat diterapkannya sistem pembelajaran daring, yang mana anak harus menggunakan hanphone dan pulsa data. Dan itu sering menjadi kendala bagi orang tua yang kurang mampuh pada tiga lokasi tersebut.
“Di Pandan Kasturi yang saya temui dimasyarakat itu problemnya soal pengelolaan sampah, infrastruktur, dan pendidikan. Banyak warga, terutama para orang tua, mengemukakan soal android dan pulsa data. Penghasilan yang terbatas menjadi kendala. Dengan itu diminta untuk bisa sediakan wifi gratis. Persoalan yang sama juga ditemui di Hative Kecil dan Galala,”tutur Latupono, kepada Wartawan, di Balai Rakyat, Belso, kemarin.
Kemudian lanjut Latupono, terkait pelayanan e-KTP di Kantor Kecamatan Sirimau yang terkendala karena kerusakan mesin, sehingga semua pengurusan harus dilakukan di kantor Capil. Selain itu, persoalan infrastruktur, saluran-saluran air, jalan setapak dan ketersediaan air bersih juga menjadi problem bagi masyatakat di wilayah Landan Kasturi.
“Sementara di Hative Kecil dan Galala. Persoalan sampah, penerangan jalan disepanjang sungai Wairuhu. Mereka juga meminta agar dilakukan pengerukan di sungai Wairuhu, karena sedimen endapannya sudah tinggi, sehingga saat hujan, maka akan terjadi banjir,”jelas Latupono.
Dengan kewenangannya sebagai wakil rakyat, Latupono berjanji akan menindaklanjuti apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di tiga lokasi tersebut.
“Apa yang bisa disampaikan ke Dinas terkait akan diteruskan, atau masuk dalam pokok-pokok pikiran DPRD yang dituangkan dalam APBD 2022. Sementara untuk normalisasi sungai, ini kewenangan Balai Sungai, kita akan teruskan itu, atau meminta Dinas PUPR Kota Ambon untuk bisa normalisasi sungai itu,”ujarnya.
Kemudian tambah Latupono, khusus untuk bak sampah yang berdekatan dengan SMP 13. Itu akan menjadi perhatian, dikarenakan sangat mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah tersebut. Selain itu, masyarakat masalah infrastruktur warga juga meminta adanya perbaikan jalan dan saluran di kompleks BTN Hative Kecil serta beberapa RT sekitar.
“Dan di Hative Kecil itu juga soal pemilihan Raja juga belum, sehingga Pemkot harus proaktif untuk ini. Karena itu kebutuhan mendasar agar Pemdes lebih efektif dalam pengelolaan dana dan pemerintahannya. Ini problem-problem masyarakat yang mudah-mudahan bisa kita tindaklanjuti lewat kewenangan DPRD maupun Pemkot Ambon, agar pelayanan kepada masyarakat itu bisa lebih maksimal,”harapnya. (HS-19)