AMBON, SPEKTRUM – Telah disampaikan DPR-RI untuk Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN). Tahun depan anggarannya harus direalisasikan. Ada banyak peluang usaha masyarakat bisa bersinergi bersama dengan program LIN.

Rektor Universitas Pattimura, Prof. Dr. Marthinus Johanes Sapteno menerangkan, dengan terlaksananya program LIN untuk Maluku, ada banyak bidang yang bersinergi dalam mendukung LIN itu sendiri, dan manfaatnya akan dirasakan bersama juga. Terutama di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), benar-benar handal dengan etos kerja tinggi.

“Kalau sudah ada titik terang terhadap anggaran Rp.2,3 trilun, program LIN ini benar-benar membawa peluang besar bagi masyarakat. Bukan saja keberhasilan program LIN itu sendiri, tetapi manfaat dari LIN ini terhadap masyarakat juga cukup banyak,” jelas Rektor Unpatti, Sapteno kepada wartawan, Kamis (17/9) di sela-sela penutupan wisuda Unpatti.

Namun, lanjut dia yang terpenting adalah Sumber Daya Manusia (SDM) handal disiapkan dan memiliki etos kerja yang tinggi. “Saya berharap realisasi anggarannya bisa dilaksanakan di tahun depan,” ujarnya.

Ia mengatakan, seperti yang telah disampaikan dalam diskusi beberapa waktu lalu, hal utama yang mesti diperhatikan untuk LIN adalah, bagaimana mempersiapkan tenaga kerja sebagai SDM yang handal serta memiliki etos kerja tinggi, dan itu paling penting.

“Jangan sampai disiapkan tugas dan segalanya, ternyata kerjanya malas, tiba-tiba orang luar datang bekerja, kita mempersalahkan orang lagi. Jadi, etos kerja menjadi segala-galanya, dan kerja keras tanpa pamrih,” imbuhnya.

Rektor menyatakan, untuk pendapatan kepada para pekerja tentunya ada standar dan aturannya. Namun, dengan memiliki gaji kecil atau gaji besar yang penting ada pendapatan berkelanjutan untuk kelangsungan hidup, dan melihat peluang usaha lainnya di balik kesempatan program LIN di Maluku.

Asumsi lain, tidak selamanya orang bekerja pada ruang lingkup itu saja. Tapi ada peluang lain, misalnya dengan membuat kerambah, pembibitan ikan, budi daya ikan dan lainnya, dan semuanya masuk dalam keterkaitan LIN itu sendiri.

Diharapkan bagi pemerintah untuk menangkap tahapan peluang untuk LIN itu sendiri, sehingga kerja masyarakat di bidang perikanan mendukung LIN berjalan bersama-sama. Itu tergantung pemerintah daerah saja mendesainnya seperti apa. jadi, semua yang direncanakan ini dapat dirasakan manfaat oleh banyak pihak dan kita semua.

Untuk SDM bisa ditempatkan di kapal-kapal ikan, ABK bisa menjahit jaring, bagian mesin, masak, bisa nakhoda dan lainnya di atas kapal. Tapi semuanya tergantung SDM.

Jadi, LIN tidak selamanya di bidang ikan saja. Tapi ada keterkaitan macam-macam bidang lain juga untuk mendorong LIN itu sendiri.

“Saya berharap, realisasi anggaran Rp.3,2 triliun itu bisa dilaksanakan, demi mendorong terlaksananya program LIN,” paparnya.

“Saya mendukung dan berharap, tahun depan mudah-mudahan anggaran itu sudah bisa terealisasi untuk terlaksananya program LIN dimaksud. Lagi-lagi saya tekankan untuk SDM-nya harus benar-benar siap dan handal dengan memiliki etos kerja yang tinggi,” tambah dia.

Sekiranya kedepan masyarakat dapat melihat peluang usaha dengan hadirnya LIN ini, sehingga ada bersinergi dan saling mendukung di berbagai bidang bisa menunjang, dan pemanfaatan dapat dirasakan.

Baca Juga: https://spektrumonline.com/2020/09/17/perjuangan-lin-terealisasi-di-masa-murad-ismail/

Sedangkan untuk pemasaran sendiri, juga menggunakan tenaga SDM yang handal, dan itu menjadi peluang bagi para tenaga kerja siap pakai. Begitu juga ketersediaan stok ikan bagi masyarakat, dengan realiasainya LIN.

“Jadi, ada banyak peluang kerja dan usaha yang diadaptasikan dengan program LIN nantinya, agar masyarakat dengan potensi dan kratifitas dapat berkontribusi juga, demi memanfaatkan peluang dimaksud,” pungkas Rektor Unpatti Prof M.J Sapteno. (S-05)