AMBON, SPEKTRUM – Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku menargetkan ekspor ikan tiap bulan sebanyak 3 kontainer.
Hal ini dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan akhir pekan lalu di RSUP dr. Leimena, Ambon
Minggu lalu, kata Kasrul telah diberangkatkan 3 kontainer dengan nilai rupiah per kontainer kurang lebih 3-4 milyar hasil dari PT Maluku Prima Sukses yang berlokasi di Ureng, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Satu kontainer berisi kurang lebih 17 ton.
Selain target jumlah ikan, pemprov juga menargetkan beberapa komoditi lainnya seperti hasil hutan. Kayu yang diekspor tidak lagi berupa kayu gelondongan tetapi kayu yang sudah diolah menjadi produk jadi sehingga harganya lebih kompetitif di pasar luar negeri.
“ Kita bukan bicara tentang target tapi bicara selain ikan. Bicara hasil hutan. Sekarang bicara kayu lapis yang ada Cuma di Buru, Wainibe itu. Bagaimana HPH men-support bahan bakunya. Jangan ekspor bahan baku tapi ekspor yang sudah jadi,” tuturnya.
Keseriusan menggarap ekspor, lanjut Kasrul, dibuktikan dengan dibentuknya tim khusus yang menangani ini. Eksportir diberi banyak kemudahan untuk merangsang banyak eksportir lainnya. Waktu pengiriman pun lebih cepat, hanya membutuhkan empat jam saja sudah sampai di Negara tujuan.
“ Ini kita kasi kemudahan kepada eksportir daerah untuk mengekspor. Setelah bergeliat, mulai ramai. Sekarang kita mulai lihat jaringannya sampai ke bawah. Intinya ekspor ini untuk kesejahteraan dan kontinuitas nelayan-nelayan,” ungkap dia.
Nelayan, menurut Kasrul sudah diberi pelatihan bagaimana memperlakukan ikan-ikan yang akan diekspor untuk menjamin kualitas produksi ikan. Baik cara menangkap, membersihkan maupun pengemasannya.
Negara tujuan ekspor pun kini sudah semakin melebar. Tidak hanya di pasar Asia seperti Jepang, Korea, Cina, Filipina dan Bangladesh saja tetapi sudah merambah sampai di Los Angeles.
“ Kita beri insentif kepada eksportir,” tandasnya. (HS.17).