AMBON, SPEKTRUM – Pemadaman lampu masih terus terjadi di Kota Ambon dan sekitarnya. Akibat pemadaman tersebut, aktivitas masyarakat Kota Ambon terganggu.
Sayangnya derita masyarakat, tidak membuat manajemen PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara bersimpati. Mereka bahkan terkesan masa bodoh dsn tudak peduli.
Ali Rumauw salah satu pengacara muda di Kota Ambon menyayangkan sumber daya manusia (SDM) di perusahaan milik negara tersebut.
“SDM di PT PLN Maluku dan Maluku Utara bekerja tidak profesional, tidak serius menyelesaikan persoalan yang dihadapi,” katanya tegas.
Mestinya, PLN secara transparan menyampaikan permasalahan yang dihadapi pasca berakhirnya masa kontrak Kapal Listrik Floating Power Plan (LMVPP) Karadeniz Yasin Bey milik Turki diganti dengan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1.
“Jangan buat alasan upaya perbaikan terkendala gelombang laut dan cuaca buruk. Ini alasan yang tidak bisa diterima. Pasalnya, saat pasokan lustrim dilayani Kapal Listrik Floating Power Plan (LMVPP) Karadeniz Yasin Bey tidak terjadi pemadaman parah kayak saat ini. Padahal cuaca dan gelombang laut sama saja,” katanya.
Menurut Ali, jika managemen PLN bijak maka sebelum habis masa kontrak kapal listrik milik Turki, telah dilakukan pelatihan dan pendidikan bagi SDM PLN diatas kapal tersebut.
“Agar saat selesai masa kontrak, PLN telah memiliki SDM handal dan bisa diandalkan,” katanya.
Sayangnya, hal tersebut tidak dilakukan PT PLN Wilayah Maluku Maluku Utara.
“Kinerja petugas PLN tidak profesional dan hanya berotientasi pada proyek dan uang,” kata Rumauw. (TIM)