AMBON, SPEKTRUM– Masyarakat Lokal Indonesia (Malindo) dan Universitas Pattimura (Unpatti) bakal melakukan kerjasama untuk mencetak wirausaha-wirausaha muda melalui mahasiswa yang tinggal di desa masing-masing.
Niat baik ini tidak sabar ingin cepat direalisasikan oleh Rektor Unpatti, M.J.Saptenno karena sudah sejak dahulu diimpikan Unpatti.
Baca juga: Dukung Pariwisata & Usaha Pangan Kering, Diskop-Malindo Latih UMKM
Hal ini diungkapkan Rektor saat bertemu Direktur Malindo, Sakarudin dan staf bersama para wakil rektor Unpatti lengkap, di ruang Rektor, Kamis (9/6/2021).


Dikatakan, selama ini inovasi di Unpatti kurang berjalan dengan baik. Ditandai dengan hal sederhana, adanya Ruang Kemasan-bantuan dari Kementerian BUMN- yang tidak berjalan sesuai harapan.
Rektor juga merasa sedih melihat begitu banyak sumberdaya alam yang terbuang percuma tanpa dimanfaatkan dengan lebih optimal, contohnya, ia pernah berjalan-jalan di pantai Losari Ambon dan melihat aneka buah-buahan terutama Pisang yang membusuk dan dibuang percuma. Termasuk juga Singkong, membusuk dan mengotori sekitar pantai dan pinggir laut.
“ Masyarakat miskin di wilayah kaya itu satu hal yang sebetulnya kita berdosa terhadap Tuhan karena apa saja yang kurang disini? Yang kurang adalah kemauan dan keinginan kita untuk berubah. Di sini apa saja ada. Ada macam-macam,” ungkap Rektor.
Nantinya, Malindo akan melatih 50 mahasiswa yang berdomisili di desa atau kelurahan masing-masing. Dilatih membuat cemilan, pangan kering dengan berbagai varian. Usai dilatih, mahasiswa wajib mempraktekkannya, berani terjun sebagai wirausahawan muda dan menjadi pendamping wirausaha di desa masing-masing sehingga desa atau pun kelurahan di tempat tinggalnya dapat bergerak, maju dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat di desa.


Permintaan Haji Udin- sapaan akrab- Direktur Malindo, seperti jawaban yang sudah lama ditunggu-tunggu Unpatti. Olehnya, Rektor malah berharap, tidak hanya 50 orang tetapi lebih banyak lagi mahasiswa yang terlibat, dilatih sejak belia.
Sejalan dengan harapan Rektor, Haji Udin juga mengatakan, cemilan pangan kering ini diminati oleh semua kalangan, tua muda, anak-anak pun menyukainya. Ia memberi kiat, jika ingin memulai usaha, mestinya harus usaha produksi yang diminati pembeli sehingga tidak perlu risau memikirkan pasarnya karena pasar sudah terbentuk dengan sendirinya.
“ Orang kenyang saja membutuhkan cemilan. Kami bertemu Pak Walikota, tidak sampai 3 menit, sudah habis 3 bungkus. Orang kenyang saja butuh, apalagi orang lapar,” tandasnya.
Di kampus Unpatti misalnya, dengan jumlah mahasiswa puluhan ribu, setidaknya, tiap mahasiswa belanja cemilan Rp.10 ribu saja setiap hari, sudah berapa banyak perputaran uang di kampus? Berapa banyak UMKM terdongkrak?.


Ia sudah membuktikannya, sejak 2010 pensiun dan menggeluti bisnis ini, anak-anaknya bisa menyelesaikan pendidikan sampai tingkat doktoral.
Haji Udin meminta Unpatti, terutama para guru besar dan dosen-dosen yang sudah bergelar doktoral untuk terlibat pula dalam pelatihan ini, terutama memberi motivasi sederhana yang membangkitkan minat dan niat mahasiswa menjadi tergugah, bersungguh-sungguh menggeluti usaha ini.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Asisten II Kota Ambon, R. Silooy, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Ambon, M. Kailuhu dan mantan Kadis PUPR Kota Ambon, Broery Nanulaita didampingi dosen Jurusan Agrobisnis, Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti, Venda Pical.(HS-17)