26 C
Ambon City
Minggu, 8 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kondisi Tiga PDP Kian Membaik

Masyarakat Jangan Panik

AMBON, SPEKTRUM – Provinsi Maluku belum ada pasien positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19). Tiga orang sebelumnya berstatus Pasien Dengan Pengawasan (PDP). Kondisi mereka hingga Kamis (10/03), berangsur membaik dan berubah menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Meski demikian, tiga orang tersebut masih dirawat di RSUD Haulussy Ambon. Pihak RSUD pun masih menunggu hasil spesimen yang di kirim ke Laboratorium Kesehatan di Surabaya.

Ketua Gugus Tugas Corona Virus atau Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang menjelaskan, tiga orang yang saat ini masih berada di RSUD dr. Haulusdy walaupun statusnya telah menjadi ODP, terdiri dari dua WNA dan satunya berasal dari Bekasi, spesimen mereka tidak jadi di kirim Selasa (18/03/2020), karena terbentur regulasi.

“Tapi, Kamis 19 Maret 2020, spesimen tiga pasien ini baru dikirim ke Jakarta, setelah semua persyaratan dipenuhi dan siap,” kata Selang saat memberikan keterangan pers di lantai 6 kantor Gubernur Maluku, Kamis, (19/03/2020).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. M. Pontoh, menjelaskan, status sesorang menjadi PDP diawali dengan ODP.

“Semua orang yang datang dari daerah yang beresiko itu dikategorikan sebagai ODP, dan harus mengisolasikan diri selama 14 hari, jika ternyata ada gejala flu, pilek atau lainnya harus melapor ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan nanti diagnosa sebagai ODP. Ternyata dalam perjalanan, orang tersebut tidak semakin sembuh tapi semakin sakit dan mengarah ke gejala Covid 19 maka statusnya menjadi PDP dan harus dirawat,” jelas Pontoh, dalam kesempatan yanag sama.

Saat dalam perawatan, ada tahapan dengan mengambil spesimen. Di tahap ini, orang tersebut masih berstatus PDP.

“Bukan berarti setelah diambil spesimen langsung positif tapi terindikasi karena menunjukan gejala seperti itu. Sampai hari ini yang telah diambil spesimen hasilnya belum ada, karena ternyata di Litbang T antre ribuan spesimen,” terangnya.

Namun setelah dirawat di ruang isolasi kondisi ketiga PDP semakin membaik dan gejala yang mengarah ke covid itu menghilang makanya sekarang statusnya diturunkan menjadi ODP.

“Tetapi karena spesimennya telah diambil dan belum ada hasilnya, maka tetap diperlakukan sebagai orang yang dicurigai, sehingga masih dirawst sebagai PDP dan masih berada di rumah sakit,” jelasnya.

Dikemukakannya, orang yang sedang dirawat di ruang isolasi belum tentu telah menjadi pasien posotif corona. untuk kepastian harus menunggu hasil pemeriksaan spesimen. Sambil menunggu hasil spesimen orang tersebut harus berada dalam ruang isolasi. “Jadi orang di luar atau sekitar rumah sakit tidak perlu kuatir,” anjurnya.

Khusus untuk dua warga negara asing, awalnya mereka datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan karena baru datang dari daerah yang telah terkontaminasi Covid 19.

“Ternyata dalam pemantauan yang bersangkutan demam, maka semakin diperketat pengawasannya, diterapi dengan pemberian obat. Mestinya sudah sembuh, tapi ternyata panasnya tidak turun, maka langsung dikategorikan sebagai PDP dan diisolasi. Tapi sebelum dirawat, pihak Puskesmas sempat memeriksa darah, hasilnya dia dicurigai kena DBD,” ungkapnya.

Menyangkut hasil pemeriksaan tumpang tindih, dan saling menutupi maka diberlakukannya pasien inisebagai PDP. Untuk memastikan apakah pasien ini DBD atau terinfeksi Covid19, maka diperiksa kedua yakni pemeriksaan spesimen.

“Dalam pantauan di RS, kondisinya mengalami perbaikan. Namun pasien itu tetap diberlakukan sebagai pasien dengan Covid-29, hingga hasil spesimen diterima. Jika hasilnya negatif, maka pasien dipulangkan. Tidak ditahan di RS meskipun berasal dari daerah yang terkontaminasi Covid-19,” jelas Pontoh.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Umum juga Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Haulussy Ambon, dr. Iriyani mengatakan, dua pasien pasangan suami istri adalah Warga Negara Asing (WNA) asal Jepang, berinisial AP (23), dan PMWA (32). Dan satu warga asal Bekasi yakni AA.
Hingga Kamis (19/03), mereka masih dirawat di ruang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) oleh dokter ahli.

“Sebenarnya untuk dua pasien (WNA), harus rawat jalan, isolasi diri di rumah. Tapi karena ada ‘degeinviver’ mereka dirawat disini. Jadi, savetynya kita ambil saja, mulai tenggorokan, darah, kemudian kita kirim ke Jakarta,” ujar dr. Iriyana kepada wartawan, Kamis (19/3/2020), di ruang kerjanya.

Menurutnya, sampel yang di kirim biasanya 2 hari sampai 3 hari, hasilnya sudah bisa diterima,. “Mungkin, karena ada banyak yang antri dari seluruh Indonesia (prosesnya agak lama). Jadi kita tunggu saja,” tuturnya.

Untuk dua WNA asal Jepang (pasutri), awalnya mereka dari Jakarta ke Ambon, dan berdomisili di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Sedangkan AA, warga Bekasi berinisial AA, duluan dirawat, dan masih berada di ruang PDP. Sampelnya juga sudah di kirim bersamaan dua WNA Jepang itu.

“Perlu kami sampaikan untuk sampel mereka, hasilnya masih kita tunggu. Mudah-mudahan mereka, tidak terinfeksi Corona,” harapnya.
Senada dengan itu, Kasubag Humas dan Umum RSU Haulussy, Irma Rumra, mengatakan, tiga pasien ini masih dirawat di ruang berbeda. Untuk dua WNA itu dirawat di ruang OPD. Sedangkan pasien asal Bekasi berinisial AA, sebelumnya dirawat di ruangan OPD, sudah dipindahkan ke PDP untuk menjalani perawatan.

“Mereka saat ini aman-aman saja. Jadi informasi yang beredar di luar, jangan sampai membuat kepanikan di masyarakat. Kita berharap dan berdoa, semoga tiga orang ini aman-aman saja. Masyarakat tidak boleh panik dengan kejadian ini,” anjurnya.

Dijelaskan, ruang isolasi yang disediakan ada enam tempat tidur. Tempat tidur ini, disediakan bagi pasien yang memang benar-benar positif Corona. Sedangkan ruang isolasi yang memliki 13 tempat tidur itu, dikhususkan untuk pasien yang tidak terifeksi Corona. Jadi jangan salah penafsiran. Yang jelas mereka saat ini baik-baik saja.

“Positif atau negatif kita hanya menunggu hasil saja. Karena hasilah yang menentukan. Jadi saya berharap, ini bisa dijelaskan ke masyarakat, biar masyarakat tidak panik,” pungkasnya. (S-16/S06)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles