MASOHI, SPEKTRUM – Jumpa pers yang digelar PLT Ketua DPC Demokrat Malteng, Halimun Saulatu di Cafe Saraba di Masohi, Kamis (12/5) diwarnai keributan. Pasalnya sejumlah orang yang diduga pendukung Jailani Tomagola Ketua DPC PD non aktif, tiba tiba muncul dan membuat Keributan.
Keributan itu terjadi,saat PLT Ketua DPC PD Malteng Halimun Saulatu sedang menjelaskan sejumlah materi jumpa pers salah satunya soal SK pemberhentian Tomagola dari jabatannya sebagai Ketua DPC Demokrat Malteng.
Keributan itu terjadi sekitar pukul 11.20 Wit
dan sempat menarik perhatian warga. Pasalnya sejumlah aksi protes itu mendapat tanggapan balik dari kader PD Maluku, Ismail Ohorela yang hadir dalam jumpa pers itu.
“Kalian siapa. Mau apa ribut-ribut disini. Jangan coba coba bikin kacau ini urusan partai,” tegas Ohorella menghalau aksi para pendukung Tomagola saat itu.
Kelompok pemuda yang diduga pendukung Tomagola itu menuding Saulatu merusak PD di Malteng.
“Kau mau cuci piring saja. Ada kantor kenapa buat jumpa pers disini. Kalian merusak Partai ini dan memalukan Ketum AHY,” teriak salah satu pemuda yang melakukan protes saat itu.
Akibatnya, nyaris terjadi adu jotos setelah itu Plt. Ketua DPC PD Malteng, Halimun Saulatu memilih mengunjungi kantor DPC PD di jalan Abdullah Soulissa Masohi.
Namun ketika tiba di Kantor DPC, kader PD pendukung Tomagola pun menolak kehadiran Saulatu. Keributan kembali terjadi.
Syariel Silawane Wakil Ketua OKK DPC Demokrat Malteng terlihat melakukan aksi protes kepada Saulatu. Tak hanya itu aksi banting meja pung tidak terelakan,d ibolak balik.
Sejumlah kader PD Malteng yang ada di kantor DPC beramai ramai menolak kehadiran Plt Ketua DPC Partai bintang mercy saat itu. Aksi saling dorong hingga nyaris adu jotos pun terjadi.
“Kalian merusak partai. Kita sudah membesarkan partai ini pasca Muscab. Ini perampokan namanya. Saya tegaskan kita masih berjuang untuk menguji kebenaran dan keabsahan SK itu ke Mahkamah Partai Demokrat di Jakarta. Mohon maaf ini perampasan namanya,” tegas Silawane.
Perdebatan panas antara kader PD terlihat dan menjadi tontonan warga yang berada di lokasi kantor DPC PD Malteng. Bagaimana tidak suara lantang adu argumen terdengar sangat keras.
Situasi menjadi lebih panas ketika Ismail Ohorella Kader PD Malteng masuk ke teras kantor dan mempertanyakan legalitas sejumlah orang yang sempat datang dan membuat keributan saat konfrensi pers tadi. Kader PD pendukung Tomagola yang ada saat itu pun mempertanyakan legalitas Ohorella.
Kondisi makin panas bahka nyaris baku pukul membuat Saulatu memilih meninggalkan kantor DPC.
Meski telah meninggalkan lokasi kantor aksi protes sejumlah kader pendukung Tomagola masih terus menyampaikan protes di depan kantor. Ketua OKK DPC Demokrat Malteng Syariel Silawane yang ada saat itu pun berteriak dengan menyebutkan pemberhentian Tomagola adalah bentuk perampasan.
“Ini perampasan.kami yang membesarkan PD pasca Muscab di Malteng. Saya tegaskan legalitas SK pemberhentian ketua DPC Malteng masih kita uji. Jangan seenaknya main datang dan merampas. Jangan begitu kami masih mencari keadilan sampai di Mahkamah Partai Demokrat di Jakarta jadi mohon maaf jangan seperti ini,” teriaknya.
Meski sempat alot hingga nyaris terjadi adu jotos namun situasi itu kembali normal dan tidak terjadi masalah yang berarti.
Terpisah Saulatu usai kekacauan itu mengaku telah berupaya untuk datang ke Kantor DPC PD Malteng. Namun sejak malam hingga dilakukannya konfrensi pers,kantor DPC di gembok.
“Kami menyesalkan hal ini. Kalau kami disebut melakukan perampasan itu sangat keterlaluan. Kami sudah berupaya kurang lebih 3 kali namun pintu kantor ditutup, bahkan di gembok. Tak hanya itu setelah melakukan keributan dan meminta kami datang ke kantor malah sebaliknya kami diusir,” sesalnya. (HS 10)