27.7 C
Ambon City
Sabtu, 14 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Gubernur: Maluku Belum Terpapar Corona

AMBON, SPEKTRUM – Merebaknya isu ada warga Maluku positif terpapar Virus Corona, membuat panik masyarakat di Kota Ambon khususnya. Gubernur Maluku, Murad Ismail, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor), Senin (16/03/2020) di Ambon, dalam rangka menghadapi dan mencegah pendemi virus Corona atau Covid-19 masuk ke wilayah Maluku.

Gubernur mengungkapkan, sampai sekarang belum ditemukan ada warga yang terpapar atau positif mengidap virus Corona di daerah seribu pulau ini. Rakor dengan tema “Cegah Covid-19” itu, dihadiri seluruh Forkopimda Provinsi Maluku, DPRD Maluku, Walikota Ambon, serta sejumlah pihak terkait lainnya, Senin (16/3).

“Percepatan penanganan Corona harus dilaksanakan secara masif, melibatkan seluruh sumber daya yang ada,” kata Murad.

Wabah Corona yang terus menyebar itu, kini mendapat perhatian serius Pemerintah Pusat. Pemerintah bahkan telah menetapkan status Darurat Bencana Nasional pada 14 Maret 2020 lalu.

Presiden RI Joko Widodo, selanjutnya menandatangani Keppres No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan menunjuk Kepala BNPB, Letjen Doni Munardo, sebagai ketua pelaksana tingkat nasional.

“Setelah dibentuk Gugus tersebut, 14 Maret lalu, Pak Doni lantas memberikan sejumlah arahan,” kata Murad.

Arahan tersebut diantaranya, kata Murad, perhatian utama pemerintah saat ini adalah menyembuhkan pasien yang terpapar virus Corona, dan melindungi masyarakat yang sehat.

Para kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten kota diminta membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus di skala daerahnya. Pembentukan ini dibantu oleh Pangdam, Danrem, Kapolda, Kadis Kesehatan, BPBD Maluku, serta pihak terkait lainnya.

“Aksi nyata yang telah dilakukan adalah perbanyak tempat pengawasan atau pengetesan Covid-19, perbanyak Talkid untuk tes secara cepat, serta memperbanyak tenaga medis dan melibatkan masyarakat secara aktif,” timpalnya.

Meskipun belum ditemukan ada masyarakat Maluku yang positif terpapar virus Corona, namun Gubernur mengajak seluruh pihak agar tidak lengah dalam menghadapi ancaman wabah Corona.

Pelaksanaan Rakor ini, lanjutnya, merupakan sarana tukar pikiran dan kolaborasi guna mencegah masuknya virus yang berasal dari Wuhan (China) itu ke Maluku.

Adapun kebijakan yang nanti disepakati, diharapkan dapat dilaksanakan secara gotong-royong atau bersama-sama.

“Demi masyarakat Maluku, tak hentinya saya memohon dukungan dan kerjasama dari semua pihak, agar penanganan Covid-19 di Maluku dapat berhasil,” pinta Murad kepada para undangan Rakor.

Sebagai langkah nyata, Pemprov Maluku, telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Maluku tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku.

Dilaksanakan pula upaya edukasi melalui sosialisasi kepada masyarakat secara langsung, maupun melalui media.

“Kita juga telah melaksanakan assessment atau penilaian, untuk mengetahui secara pasti kapasitas sarana dan prasarana kesehatan di Provinsi dan Kbupaten kota,” ujar Murad.

Dalam Rakor itu, Murad berharap sinargitas dan kolaborasi lintas sektor di Maluku dapat berjalan baik, dan bisa mencegah menyebarnya virus Corona di Maluku.

Pasien Asal Bekasi Dalam Pemantauan

Pelaksana tugas Direktur RSUD dr. Haulusy Ambon dr. Ritha Taihutu membantah Info tentang adanya warga asal Bekasi yang terpapar virus Covid 19 atau corona yang saat ini, dirawat di TSUD dr. Haulussy Kudamati Ambon.

Warga tersebut datang ke Ambon dalam rangka mengikuti kegiatan salah satu Kementerian. “Itu berita hoax, kondisi pasien tersebut masih dalam pemantauan dan akan diperiksa spesimen dan dikirim ke Surabaya,” kata Taihutu.

Soal surat edaran dilarang besuk pasien di RSUD dr. Haulussy Ambon dibenarkan Taihutu. “Kita membatasi kunjungan jadi tidak ada yang besuk selain keluarga untuk menjaga,” terangnya.

Dikatakan, setiap orang yang datang ke RSUD Haulussy akan dideteksi suhu tubuh menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh Thermo gun.

Sementara itu Sekda Maluku, Kasrul Selang menjelaskan saat ini telah ada RS rujukan yang memiliki ruang isolasi bagi pasien terpapar virus Covid 19.

“Di RSUD Haulussy ada 13 kamar, RST Latumeten, RSUP dr. Leimena, RSU Masohi, RS Saumlaki, RS Karel Sausatubun. Kita harapkan RS di gugus-gugus misalnya Dobo, Bula, Buru dan sebagainya, ” kata Selang.

Soal kesiapan tenaga medis dan alat kelengkapan medis, Selang menegaskan semuanya tersedia.

“Kita telah assesment, sudah tersedia APD atau alat pelengkap diri, dibantu UNICEF dan pernah lakukan yang namanya table dan telah ikut simulasi dari bandara. Jika dua terduga maka akan masuk ruang isolasi bandara dan dibawa ke ruang isolasi RS,” jelasnya. (S-16)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles