GMI Protes Keras Mendikbud Nadiem Makarim

AMBON, SPEKTRUM – Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Reoublik Indonesia  (Mendikbud RI) Nadiem Makarim, dituding mencekik hidup para anak sekolah dari keluarga yang tidak mampu, serta menjerumuskan mereka ke jurang depresi dan trauma.

Garda Muda Indonesia (GMI) di Jakarta Kamis (6/8/2020) ikut turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa memprotes keras kebijakan Nadiiem Makarim. Aksi ini dipusatkan di depan kantor KPK.

Unjuk rasa dilakukan puluhan pemuda yang tergabung dalam GMI itu, dipimpin Jainal Labalawa, Koordinator Lapangan. Mereka sangat menyayangkan kebijakan Nadiem.

Jainal kepada Spektrum Online melalui telepon seluler mengatakan, aksi yang dilakukan GMI adalah bentuk solidaritas karena prihatin dengan nasib pendidikan generasi muda notabenenya penerus bangsa.

Menurut GMI, selama ini Mendikbud tidak menjelaskan model dan pola via daring di masa pandemi Covid-19. Selama Nadiem Makarim menjabat sebagai Mendikbud Nadiem sepertinya tak mengerti akar budaya bangsanya sendiri.

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara menegaskan, pendidikan semestinya dibangun diatas lima asas utama: Kemerdekaan, kodrat alam, kebudayaan dan kemanusiaan. Selama ini Nadiem memimpin pendidikan seperti tukang ojol mencari orderan pejabat.

“Pendidikan Indonesia hari ini tidak lagi dalam konteks kebangsaan yang luas melainkan kepentingan industri kapitalis. Pendidikan kita jauh dari cita-cita founding father dan sangat amburadul,” tegas Jainal.

Ditambah lagi dengan kebijakan yang dikeluarkan Nadiem tentang Program Organisasi Penggerak (POP) yang menuai kritik, proses seleksi peserta dianggap tak transparan lemah dari verifikasi.

Belum juga program dengan anggaran Rp.595 Miliar ini berjalan dua Ormas Besar yakni Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) serta PGRI yang selama ini konsen terhadap dunia pendidikan dan berjasa besar terhadap bangsa mundur dari program yang dinilai kontraproduktif terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.

Bahkan rumor berkembang, Stafsus Mendikbud Jurek Tan lebih banyak berperan mengatur pejabat setingkat Dirjen dan deputi melampau tugas menteri. Kami menduga ada upaya Korupsi yang dilakukan oleh Nadiem Anwar Makarim dan kroni-kroninya.

Maka dari itu sebagai civil sociaty yang peduli terhadap masa depan pendidikan Indonesia Kami Garda Muda Indonesia (GMI) melakukan aksi uniuk rasa memprotes keras kebijakan Mendikbud.

“Dalam aksi kami mendesak KPK segera memanggil dan periksa Nadiem Anwar Makarim. GMI uuva mendesak Presiden RI Jokowi segera copot Nadiem Anwar Makarim dari jabatanya sebagai Mendikbud, karena gagal dalam menjalankan tugas,” tandas Jainal. (S-14)