BULA, SPEKTRUM – Seperti sudah lupa dengan janji-janji politik sebelum menjadi bupati dan wakil bupati Seram Bagian Timur (SBT). Sarana prasarana dan infrastruktur jalan, akses listrik, pelabuhan, jembatan dan beberapa janji politik lainnya, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat belum bisa terpenuhi.
Janji-janji politik yang dilupakan itu turut berdampak dan dirasakan hampir sebgian besar masyarakat di pedesaan dan dusun, yang jauh dari pusat kota. Bupati dan Wakil Bupati SBT, Abdum Mukti Keliobas dan Fahri Husni Alkatiri dinilai lupa memenuhi janji-janji politik mereka yang dulu disampaikan saat kampanye.
Penilaian tersebut disampaikan Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Kilmuri (HIPPMK), Akbar Kamarey. Pasalnya, janji-janji politik Bupati dan Wakil Bupati SBT itu tidak memenuhi pembangunan infrastruktur jalan lingkar Kilmuri, akses listrik, dermaga dan berapa kekurangan lainnya.
“Saat ini Bupati Abdul Mukti Keliobas dan Wakil Bupati Fahri Husni Alkatiri belum habis masa jabatan mereka. Kedua orang ini dinilai lupa akan janji-janji politik mereka saat kampanye dulu. Mereka sengaja melupakan pembangunan infrastruktur di Kecamatan Kilmuri, dan akses pembangunan lainnya,” jelas Akbar Kamarey kepada wartawan, Rabu, (5/8/2020) di Bula.
Ketua Umum HIPPMK itu juga mengatakan, Pemerintahan di bawah kendali Bupati, Abdul Mukti Keliobas dan Wakil Bupati, Fahri Husni Alkatiri dengan akronim MUFAKAT di terakhir periodesasi ini, tidak ada bukti pembangunan infrastruktur apapun di Kecamatan Kilmuri.
“Seperti jalan lingkar yang dijanjikan, dan juga kebutuhan akan listrik, dermaga sampai saat inikan tidak ada. Padahal ini sudah masuk akhir pemerintahan pasangan ‘MUFAKAT’ ini, tapi masyarakat belum sepenuhnya merasakan hasil dari janji mereka,” katanya.
Bersamaan dengan itu, Tokoh Pemuda Kilmuri lain nanya yang terhimpun dalam Gerakan ‘Save’ Kilmuri, Emit Isanekon juga menilai, selama kepemerintahan MUFAKAT betul-betul menutup mata hati untuk membangun infrastruktur di Kecamatan Kilmuri.
“Kita hanya bisa menikmati janji manis dari Bupati dan Wakil Bupati,” tutur Isanekon.
Isanekaon menambahkan, masyarakat di Kecamatan Kilmuri seperti merasa dibohongi pemerintahan Mukti-Fahri selama memimpin Kabupaten SBT yang berjuluk ‘Ita Wotu Nusa’ saat ini.
“Bagi saya, meraka telah membohongi kita masyarakat Kecamatan Kilmuri, terkait pembangunan infrastruktur jalan, listrik, dermaga, dan lainnya,” kesalnya.
Dirinya atas nama Gerakan ’Save Kilmuri’ mengharapkan, adanya pengawalan serius dari DPRD SBT yang dipimpin 3 (tiga) pucuk pimpinan. Mereka adalah, Ketua DPRD SBT, Noaf Rumauw, Wakil Ketua, Agil Rumakat, dan Ahmad Voth. Ditambah lagi 2 (dua) orang wakil rakyat dari Kecamatan Kilmuri yaitu, M. Umar Gassam dan Fathul Kwairumaratu.
“Saya meminta, agar para legislator SBT itu harus serius berjuang soal ketertinggalan di Kecamatan Kilmuri saat ini. Kita berharap saudara Umar Gassam dan Fathul Kwairumaratu serius berjuang bersama rekan-rekan lainnya, untuk membuka akses ketertinggalan pembangunan di negeri kita Kilmuri,” tandasnya. (S13)