AMBON, SPEKTRUM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Selasa (10/03-2020), menggelar sosialisasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) atau sistem transaksi nontunai yang dapat digunakan melalui hanphone, bagi Aparatur Sipil Negara atau ASN lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon.
Dengan QRIS, ASN maupun seluruh masyarakat Kota Ambon, dapat bertransaksi dimana saja dan kapan saja hanya melalui hanphone dengan aplikasi yang tersedia.
Walikota Ambon, Ricard Loehenapessy menyampaikan terimakasih kepada Bank Indonesia perwakilan Maluku, yang telah memilih Ambon, sebagai kota percontohan untuk penerapan sistem QRIS tersebut.
“Qris ini dapat dipahami simpel saja, ini sistem pembayaran yang menggunakan sistem online. Ini artinya, Hanphone menghilangkan semua fungsi koran, TV, kalender, dan lainnya, bahkan sekarang dompet. Jadi, Qris ini bagaimana memahami proses Hanphone agar jangan dompet kita hilang. Kalau tadinya perbankan mengenalkan sistem pembayaran dengan kartu, sekarang diganti dengan hanphone, dengan sistem pembayaran dalam bentuk online yang secara resmi telah dipakai sejak 1 Januari 2020 lalu. Dan sosialisasi kali ini akan dilakukan sejak tanggal 9-14 Maret 2020, yang acara puncaknya akan berlangsung di Pattimura park,”jelas Ricard.
Untuk itu, dengan BI mengenalkan sistem ini, kedepan warga Kota Ambon, terutama ASN, tidak lagi membayar dengan uang tunai, maupun kartu. Dan konsep ini, gagasan telah dimasukan dalam aplikasi Ambon Akses, namjn memang belum berjalan maksimal.
Tetapi dengan kebijakan nasional seperti saat ini, mau tidak mau, secara berlahan para mercem mercem toko toko yang ada, akan beradaptasi dan tidak tidak lagi menggunakan uang tunai.
“Dari BI akan menjelaskan apa manfaat dan untung ruginya menggunakan prodak ini. Dengan ini kita bisa setara dengan kemajuan kota kota lain di indonesia,”ujarnya.
Sementaraa itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang mengatakan, aplikasi QRIS, untuk mempermuda para ASN Pemerintah Kota Ambon, mauoun warga Kota, dalam bertransaksi. Untuk UMK dan pedagang, sistem transaski ini juga akan menpermuda dalam melakukan transaksi.
“Kita jadi tidak perlu repot harus menyiapkan uang kembalian dalam jumlah kecil, cukup dengan aplikasi ini, semua pelayanan bisa lebih cepat. Dalam konteks inilah, kami (BI) melakukan sosialisasi, karena per 1 Januari kemarin, seluruh indoensia harus menggunakan Q Arkot atau Qris ini, Kami melihat ini akan menjadi sebuah kebutuhan kedepannya ketika perkembangan ekonomi di Maluku semakin berkembang pesat kedepannya. Belum lagi aktifitas ekonomi yang lain ketika ini semua berjalan. Kita butuh transaksi yang lebih muda, itu harapan kami,”ujarnya.
Dia juga berharap, melalui aplikasi ini, para ASN lebih memahami bagaimana memanfaatkan aplikasi dan bagaimana itu dapat memudahkan para ASN dalam melakukan transaksi. (S-01)